Anggaran Cleaning Service Disdik Jabar Naik, Kasubag TU Pilih Bungkam

Gambar Istimewa Gedung Dinas Pendidikan Jawa Barat.

BANDUNG | BBCOM – Kenaikan anggaran layanan cleaning service di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat sebesar Rp589 juta menuai sorotan publik. Tambahan anggaran yang cukup signifikan ini memunculkan berbagai pertanyaan, terutama mengenai urgensi dan transparansi penggunaannya. Namun hingga kini, pihak Disdik Jabar belum memberikan penjelasan resmi.

Saat dikonfirmasi pada Jumat (2/5/2025), Kasubag Tata Usaha Disdik Jabar, Andri Pramana, memilih untuk tidak memberikan pernyataan. Ia bahkan tidak menemui langsung awak media, melainkan mengutus seorang petugas keamanan untuk menyampaikan bahwa dirinya enggan berkomentar. Sayangnya, petugas tersebut juga tidak mampu menjawab pertanyaan terkait rincian anggaran cleaning service maupun proyek rehabilitasi di lingkungan Pendidikan Menengah Kejuruan (PSMK) yang turut menjadi sorotan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dr. Deden Saepul Hidayat, S.Pd., M.Pd., ketika dihubungi melalui aplikasi WhatsApp menyampaikan bahwa dirinya sedang berada di Kabupaten Kuningan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional. “Di Kuningan, Hardiknas. Nanti saya sampaikan kembali ke Pak Arif,” ujarnya singkat.

Menariknya, perusahaan penyedia jasa kebersihan yang kembali memenangkan proyek ini bukan nama baru di lingkungan Disdik Jabar. Perusahaan tersebut tercatat beberapa kali memenangkan tender di dinas yang sama, tidak hanya untuk layanan kebersihan, tetapi juga proyek lain seperti penataan taman dan berbagai kegiatan yang dikelola oleh Bagian Umum Disdik Jabar.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran publik. Banyak pihak berharap agar Disdik Jabar segera memberikan klarifikasi terbuka demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan di tingkat provinsi.

Hingga berita ini diturunkan, anggota DPRD Jawa Barat dari Komisi V yang membidangi sektor pendidikan belum berhasil dimintai tanggapan terkait dugaan pembengkakan anggaran tersebut. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *