BANDUNG | BBCOM | Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra-Persatuan, H. Mirza Agam Gumay, SMHk, mengatakan makna peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, harus menjadi motivasi bagi seluruh Pemuda Indonesia.
Pemuda merupakan harapan bangsa kerena pemuda memegang estapet kepemimpinan Bangsa dan Indonesia, untuk itu, pemuda harus menjadi agen dan pelopor perubahan bangsa Indonesia. Namun, tidak sedikit pula pemuda yang terjerumus kedalam kriminalitas hukum diantaranya kasus narkoba, kasus kekerasan, kasus begal dan lain-lain laginya.
Hal ini dikatakan Agam –sapaan Mirza Agam Gumay, saat dihubungan bandungberita.com melalui telepon selulernya terkait makna peringatan hari sumpah pemuda tahuan 2020, Senin (26/10-2020).
Dikatakan, Pemuda adalah ujung tombak penerus generasi masa depan, masalah bangsa pasti akan melibatkan kaum pemuda, sebagaimana dalam kutipan bung Karno “ berikan aku 10 pemuda, aku akan guncangkan dunia” .
Jadi harapan saya kepada para pemuda, bangkitlah dan songsong masa depan yang lebih baik untuk menjadi perubahan, ujar Agam mantan pengurus KNPI Kota Bandung dan Jawa Barat selama tiga periode pada waktu itu Ketuanya Adyaksa Dault. Dan pada waktu itu jaman masih muda banyak berkiprah didunia kepemudaan dan memberikan kontribusi kepada pemerintahan terkait masalah bangsa dan negara, ujarnya.
Saat ditanya, apa pendapatnya tentang cukup sering dan banyak aksi demo menolak Undang-undang Omnibuslaw yang dilakukan oleh Pemuda, mahasiswa dan Pelajar di berbagai daerah ?… menurut Agam, aksi demo dalam menyampaikan aspirasi diperbolehkan, asalkan jangan berbuat anarkis yang berujung perusakan fasilitas umum.
Indonesia ini adalah negara demokrasi, untuk selama aksi demo berjalan damai dan tidak mengganngu aktifitas masyarakat pada umumnya serta tidak berbuat anarkis atau kerusuhan tentunya tidak masalah. Namun, kalau sudah berbuat anarkis dan kerusuhan, tentunya akan ditindak oleh aparat hukum (Kepolisian), ditangkap dan dibawah persidangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, ujar Politisi Gerindra jabar ini.
Memang, hampir disetiap aksi demo dengan melibatkan cukup banyak massa, kadang kala koordinator aksi kewalahan dalam memenangkan massa aksi, ditambah lagi adanya penyelup dan memprovokatori, sehingga suasana menjadi panas dan terjadilah gesekan antara massa aksi dengan aparat keamanan yang bertugas menjaga agar aksi tetap berjalan damai.
Kadang kala juga peserta aksi sengaja memancing aparat keamanan untuk berbuat refresif dengan melempari berbagai botol air meneral, batu dan bahkan melemparkan bom molotof, termasuk juga melakukan pengrusakan faslitas umum atau fasilitas perkantoran pemerintahan termasuk juga merusak gedung DPRD Jabar.
Entah sudah beberapa kali, pagar gedung DPRD Jabar di jalan Diponegoro No. 27 selalu dirusak dan dirobohkan oleh peserta aksi, bahkan selama bulan Oktober ini saja, sejak disahkannya UU Omnibuslaw, gelombang aksi masa terus-terus berdatangan ke Gedung DPRD Jabar dan anehnya hampir seluruh aksi massa menolak UU Omnibuslaw berakhir ricuh. Padahal seharus dalam menyalurkan aspirasi, hendaknya tidak perlu berbuat anarkis dan pengrusakan.
Untuk itu, di hari Sumpah Pemuda 2020, saya menghimbau dan mengajak seluruh Pemuda Indonesia, khususnya Pemuda Jabar untuk bersama-sama membangun Jawa Barat, karena tujuan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tandasnya. (adikaraya/dp).