JAKARTA | BBCOM | Kompleksitas keseharian masyarakat yang tidak karuan memang selalu beririsan dengan aktivitas OMPLR, bagi mereka ini adalah makanan segar sehari-hari yang sudah tidak bisa ditawar lagi. Dari sinilah lahir karya lagu SABAN HARI atau dalam bahasa umumnya “setiap hari” sebagai single terbaru mereka.
Lewat single ini, OMPLR mengupas lebih detail jauh ke akar bagaimana hari ini secara unik masyarakat menjalani aktivitas dengan segala problemnya dan tentu dengan solusinya masing-masing yang di luar akal sehat.
Udah gak kerasa keringat berkucuran, sisa duit tinggal ban’go nekat ikut piritan.
Perut keroncongan dengkul gemeteran, kalah judi kalah judi, pulang maling Air Jordan.
Potongan lirik dengan diksi yang tegas dan tidak suka bertele-tele adalah gaya yang paling disukai gerombolan New Wave Orkes Kanuragan ini dalam bercerita di SABAN HARI. Pada lagu anyar ini, aroma ala “rock n’ roll blues kebon kosong pasar krukut” sengaja diberikan OMPLR untuk menambah varian musiknya.
Hal ini bisa ditemukan dari permainan lead mandolin dan backing vocal ala Tina Turner Petamburan.
Pada proses produksi SABAN HARI, keseluruhan instrumen dan vokal direkam di Embryonic Studio dan dibantu oleh Dony Onda sebagai audio engineer sekaligus mengerjakan proses mixing dan mastering.
Lagu ini adalah sebagai kabar sehari-hari yang terus menyemangati gaya hidup kita untuk selalu mensyukuri nikmat hari ini, tetap sabar berjuang, dan tidak memperumit diri kita sendiri.
Roda hidup memang berputar tapi pejuang seperti kita tidak bisa pasrah begitu saja. Karena kita adalah sang montir kehidupan, kita yang pegang kendali laju kecepatan dan hafal dengan setiap tikungan tajam, kita adalah penguasa jalur bebas hambatan.
OMPLR akhirnya membongkar rumusan “how to survive as an urban people”. Yah biasaa… Hidup jangan dibikin susah. Kalau lagi di atas, jangan lupa daratan. (rls/red)