Penulis : Hanna Kalyca Khoeroh/PNJ

Tempat wisata merupakan salah satu lokasi yang banyak diminati para pengunjung saat menghabiskan waktu libur. Pada saat tersebut banyak orang menghabiskan waktu untuk menenangkan pikiran setelah berkegiatan. Selain untuk menenangkan pikiran, terdapat pula tempat wisata yang dapat memberikan wawasan serta edukasi kepada pengunjung. Salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi saat libur tiba adalah Taman Margasatwa Ragunan.
Taman rekreasi ini terletak di Jl.Harsono RM.No 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ditumbuhi berbagai jenis pepohonan tinggi nan hijau membuat tempat wisata ini cocok bagi pengunjung yang hendak berlibur untuk menenangkan pikiran atau biasa kita sebut refreshing. Menurut Ketut Widarsana, Kepala Satuan Promosi dan Pengembangan Usaha Taman Margasatwa Ragunan, terdapat sekitar kurang lebih 52.000 pepohonan yang hidup di taman rekreasi tersebut.
Selain dapat menenangkan pikiran, berwisata di Taman Margasatwa Ragunan juga dapat menambah wawasan dan edukasi para pengunjung tentang pelestarian kehidupan alam liar. “Taman Margasatwa Ragunan ini sebenarnya adalah lembaga konservasi, jadi kita mengedepankan terkait dengan pemeliharaan, perkembangbiakan satwa yang ada di Ragunan ini,” jelas Ketut. “Jadi fungsi kita adalah fungsi konservasi, yang paling utama adalah pendidikan, penelitian, dan paru-paru kota juga,” tambahnya.
Berdiri di area tanah seluar 147 hektare, Taman Margasatwa Ragunan memiliki koleksi satwa sekitar kurang lebih 2.183 ekor. Terdapat berbagai jenis fauna yang tinggal di taman rekreasi tersebut, misalnya mamalia, reptile, aves, dan pisces. Dengan jumlah yang banyak pengunjung tidak perlu takut bingung membedakan jenis-jenis hewan yang terdapat di lokasi wisata ini. Hal tersebut karena pada setiap kandang terdapat sebuah papan yang menjelaskan nama, asal, serta latar belakang satwa yang menghuni. Hal tersebut bisa mempermudah pengunjung mengetahui lebih jauh tentang hewan tersebut dan dapat pula menjadi edukasi.
Terdapat berbagai fasilitas yang dimiliki oleh tempat wisata ini, misalnya Pusat Primata Schmutzer. Berdiri di tanah seluas 13 ha, fasilitas ini berfungsi sebagai konservasi primata. Selain itu, pengunjung juga dapat menambah wawasan mengenai satwa primata di tempat ini. Terdapat banyak jenis primata dari berbagai daerah yang menghuni Pusat Primata Schmutzer, misalnya orang utan, gorilla, dan simpanse. Pusat Primata Schmutzer dirancang dengan konsep seakan-akan satwa yang menghuni lokasi tersebut berada di habitat aslinya.
“Kalau untuk bermain anak-anak ada yang namanya playground. Taman satwa anak juga ada, di sana ada satwa-satwa jinak, ikan-ikan besar yang berasal dari berbagai daerah. Ada juga kuda delman, kuda tunggang, kereta tunggang, kereta keliling atau kereta wisata, dan juga sepeda goes. Itu semua bisa dimanfaatkan oleh pengunjung,” jelas Ketut.

Menurut Ketut, lokasi wisata yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta ini, selama satu bulan dapat dikunjungi kurang lebih mencapai 250.000 sampai 300.000 orang. “Kita punya target satu tahun 5 juta orang dan dari tahun ke tahun tercapai terus. Biasanya dari tahun ke tahun target pengunjung ada peningkatan walaupun tidak jauh peningkatannya,” katanya. “Pengunjung bervariasi kalau kita lihat kebanyakan dari JABODETABEK, tapi dari daerah-daerah juga banyak di luar Jakarta atau di luar JABODETABEK, ada dari Lampung, Jawa dan lainnya. Tapi masih banyak dari JABODETABEK,” tambahnya.
Terdapat tiga akses pintu untuk memasuki kawasan Taman Margasatwa Ragunan, yaitu pintu Barat, Timur, dan Utara. “Berada di tengah-tengah kota dan letaknya strategis, mudah dijangkau. Secara garis besar memiliki tiga akses pintu masuk. Pintu Utara bisa diakses dari Jl. Mangga Besar, pintu Barat dari Kampung Kandang, dan pintu Timur adalah Jl. Kebagusan,” Jelas Ketut