CIAMIS | BBCOM | Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)merupakan bagian dari perekonomian indonesia yang mandiri dan memiliki potensi yang besar demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melihat dari tiga aspek peranan UMKM terhadap perekonomian di Indonesia meliputi sarana pemerataan tingkat ekonomi rakyat kecil, sarana mengentaskan kemiskinan, dan sarana pemasukan devisa.
Maka, kini para pelaku usaha yang tergabung dalam paguyuban UMKM Catering yang ada di wilayah Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis,Jawa Barat. Berharap besar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah kini menawarkan peluang bagi pelaku usaha catering untuk bergabung sebagai mitra.
Salah satu persyaratan utama adalah memiliki sertifikasi keamanan pangan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Samsul selaku koordinator Paguyuban UMKM Catering, Jasa Kewirausahaan (Jakwir) Priangan menanti kejelasan pemerintah, mau kapan mereka akan dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dirinya mempertanyakan nasib UMKM catering yang berada di berapa Kecamatan dan kabupaten yang selama ini dirinya koordiniir. Diantara ada 3 kabupaten yang tergabung dalam paguyuban UMKM JAKWIR PRIANGAN Catering, yang berada di Kabupaten Ciamis ada 96 UMKM Catering , Kota Banjar 13, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya 36 UMKM catering.
Ketika di konfirmasi oleh BBCOM, dirinya menjelaskan bahwa saat wacana program Makan Bergizi Gratis tersebut mulai mencuat. Pihaknya mengaku sudah melakukan beberapa pelatihan dan edukasi pada anggotanya yang terdiri dari para UMKM agar nantinya mereka mampu menyajikan makanan sehat sesuai dengan keinginan dari BGN.
” Dan ini sebagai bukti bahwa kami sangat berharap pelaksanaan MBG tersebut benar benar bisa merekrut para UMKM di daerah agar usaha mereka menjadi meningkat,”
Lanjut Samsul menambahkan, pihak nya mengaku sudah melakukan berbagai upaya seperti memberikan surat permohonan ke pemerintah agar para pelaku UMKM di wilayah segera dilakukan perekrutan sebagai pihak ke tiga yang bekerjasama dengan BGN dalam program Makan Bergizi Gratis.
” Kami sudah berupaya mengirim surat permohonan baik itu ke Presiden, ke Badan Gizi Nasional, juga ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), dan saat ini kami masih menunggu jawaban dari surat tersebut,” tandasnya.
Aida, salah satu anggota Usaha Mikro Kecil dan Menengah Jakwir dari Kecamatan Banjarsari mengatakan, sebelum nya ia sempat mendengar bahwa dalam pelaksanaan pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG)
” Saya menunggu pemerintah akan melibatkan para UMKM lokal sebagai salah satu mitra pemasok makanan,” katanya, Kamis (16/01/2025)
” Sebelumnya kami pernah mendengar baik itu di media sosial, maupun di berita bahwa program MBG ini, nantinya akan melibatkan UMKM wilayah setempat, maka dari itu kami sudah melakukan persiapan ” ungkapnya
Lanjut Aida mengatakan Saat ini pihaknya mengaku sudah melengkapi beberapa administrasi untuk mengantisipasi jika nantinya di perlukan pemerintah sebagai salah satu syarat penunjukan pihak ke 3 yang di libatkan dalam pelaksanaan program tersebut.
” Beberapa administrasi sudah kami lengkapi, seperti pembuatan sertifikat halal, pembuatan SKU dari Desa, pembuatan Nomor Induk Pengusaha (INB), sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),”
“Saya bahkan sudah membangun sebuah Dapur Umum yang nantinya digunakan sebagai tempat memasak makanan,” jelas nya.
” Persiapan kami sudah sampai sejauh itu, namun hingga saat ini belum ada kejelasan bagaimana prosedur pengajuan sebagai salah satu pihak ke 3 yang nantinya bisa bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memasok makanan dalam program tersebut,”
” Sebagai bukti, bahwa kami sangat antusias menyambut program Makan Bergizi Gratis ini, dan kami pun berharap adanya program tersebut mampu meningkatkan penghasilan para pelaku UMKM Catering” Pungkasnya. (D _Hendra)