BANDUNG BBCom-Torabika percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam kancah persepakbolaan internasional. Namun, untuk mencapai itu di butuhkan usaha yang persisten dan konsisten untuk terus membina bakat bermain bola sejak usia muda. Demi mencapai cita-cita tersebut, Torabika Cappucino menyelenggarakan Torabika Campus Cup, ajang kompetisi sepak bola antar kampus.
Kompetisi Torabika Campus Cup 2017 di Bandung, digelar selama tiga hari di Lapangan Unpad Jatinangor, Sumedang Kamis (28/9). Bandung merupakan kota ketiga setelah Sumatera Barat, Jakarta. Kompetisi diikuti 80 Kampus dari 5 kota besar di Indonesia, yakni Padang, Jakarta, Bandung, Makassar dan Malang. Pertandingan ini akan menggunakan sistem gugur di mana di setiap kota terdapat 16 tim dari 16 kampus besar bertanding secara sportif. Juara 1 dari masing masing kota akan menjadi perwakilan kotanya untuk bertanding di Grand Final.
MT. Assyaukani, Marketing Manager Torabika menjelaskan, Torabika teeus berkomitmen mendukung dunia persepakbolaan Indonesia terutama dilingkungan kampus.
“Kita serius dan konsen mendukung dunia sepakbola, agar muncul bibit-bibit baru dari dalam kampus. Sebenarnya kita ingin berbuat lebih banyak, dari 2000 kampus se Indonesia, kita baru bisa menggelar di 80 kampus. Namun ini kompetisi antar kampus ini merupakan yang terbesar se Indonesia. Kedepan kita harapkan bisa lebih banyak lagi kampus yang bisa ikut,” ujar Assyaukani disela pertandingan di lapangan sepakbola Unpad Jatinangor Kamis (28/9).
Disinggung kontribusi Torabika terhadap petani kopi lokal, dirinya mengatakan sejak awal Torabika ada, kopi diambil langsung dari para petani.
“Sejak awal kita hadir memang kita sudah komitmen untuk kopinya langsung diambil dari petani, tapi petani dari daerah mana saja, saya kurang hapal secara detil,’ tambahnya.
Sementara Ahmad Baehaqi, S.Si, MT, Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan Universitas Padjajaran menyambut positif kegiatan tersebut.
“Kami menyambut baik even ini, dan berterimakasih atas kepeecayaan yang menjadikan Unpad sebagai tempat penyelenggaraan. Targetnya kami menjadi juara, tapi ternyata UPI lebih unggul. Mudah-mudahan di even berikutnya bisa teecapai,” katanya.
Unpad sendiri, lanjutnya sejak tahun lalu membuka pintu selebar lebarnya kepada masyarakat yang ingin masuk Unpad melalui jalur prestasi.
“Kemarin ada delapan orang yang masuk melalui jalur prestasi, jadi sudah mulai kita ikutsertakan, bukan hanya dari sepakbola, namun dari jalur olahraga lain seperti kesenian dan juga hafidz al-quran, juga bisa. Kedepan kita akan tambah kuota peserta jalur prestasi,” pungkasnya. (baraf apem)