OKI | BBCOM | Wabah virus Covid-19 banyak membatalkan jadwal musik dangdut di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) salah satunya grup musik dangdut Diorama.
Imbas pandemi ini terasa di semua sektor kehidupan di Tanah Air, termasuk industri musik. Bahkan pemilik jasa atau sewa hiburan seperti organ tunggal banyak mengaku merasakan dampak tersebut membuat penurunan omzet sewa mereka.
Menurut Tasili seorang musisi yang piawai memainkan mendolin adalah personil dari grup Diorama mengungkapkan, sebelum merebaknya corona, jasa penyewaan musik dangdut di Kab OKI dan daerah lainnya rata-rata dalam sebulan disewa sebanyak 10-15 kali pentas, disewa untuk memeriahkan hajatan seperti pernikahan, khitanan, dan lainnya.
“Sejak merebak pandemi omzet jadi terjun bebas, hingga tidak ada pentas lagi” ujar Putra Pedamaran ini lewat pesan WhatsApp (21/4).
Sebagai musisi, untuk mengobati rasa rindu pengemarnya terhadap petikan mendolin yang ia mainkan, lewat akun youtube miliknya pengemar dapat request lagu dan nikmati jemari tangannya maenkan senar gitar mendolin yang bersuara khas dari jenis alat musik lainnya.
Dikatakannya, dirinya mengaku pasrah, namun jiwa seni sebagai musisi tidak muda untuk dihilangkan, karena dari hasil kerja seni tersebut juga bisa menghidupi keluarga.
“Disatu sisi, saya hanya pasrah. Apalagi sudah ada imbauan dari pemerintah untuk menunda melakukan perkumpulan atau acara yang melibatkan orang banyak selama wabah corona,” ucapnya.
Ia juga mengajak masyakarat OKI khususnya Kecamatan Pedamaran, untuk patuh semua imbauan dari pemerintah, “untuk menikmati musik yang saya maenkan bisa ikuti melalui link berikut ini; https://www.youtube.com/watch?v=uYoSvogZRrk
(pani)