JAKARTA | BBCOM | Setelah Novel Baswedan dilaporkan oleh DPP Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) ke Bareskrim Polri terkait cuitan m di Twitternya soal Wafatnys Ustaz Maaher di rutan bareskrim polri.
Mengenai laporan tersebut, Novel enggan menanggapinya. dirinya menganggap hal tersebut tidak penting untuk direspons.
“Saya enggak lupa hal yang aneh dan enggak penting,” kata Novel saat dikonfirmasi, Kamis (11/2).
Novel menjelaskan alasan memberikan komentar tentang kematian Ustaz Maheer.
Novel Baswedan mengaku tergugah dia melihat Ustaz Maheer meninggal di dalam sel tahanan.
“Terlebih ini kasusnya penghinaan. Rasa kemanusiaan mana yang tidak terganggu? Miris,” imbuhnya.
Ormas Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) mendatangi Bareskrim Polri, Kamis (11/2), untuk melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Wakil Ketua Umum DPP PPMK Joko Priyoski mengatakan, mereka melaporkan Novel yang berkaitan dengan twit soal meninggalnya Ustaz Maaher At Thuwailibi.
PPMK menuding Novel Baswedan melakukan penyebaran berita bohong (hoaks) dan provokasi melalui media sosial, khususnya terkait kematian Ustaz Maaher di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (8/2) lalu.
“Dia telah membuat twit di Twitter dan kami duga dia melakukan hoaks dan provokasi,” kata Joko di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (11/2).
Sebelumnya, Novel Baswedan membuat twit terkait kematian Ustaz Maaher pada 9 Februari 2021 atau sehari setelah meninggalnya Ustaz Maaher.
“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, lalu sakit. Orgaluan sakit, kenapa dipaksakan; Aparat jgn keterllah .. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho ..,” tulis akun @nazaqitsha @nazaqitsha . (tan / jpnn /Hs )