Penghargaan “Bandung Award 2017” Diberikan. Memicu Pariwisata Semakin “Menggeliat”.

BANDUNG BB.Com. PUNCAK acara “blantika” pariwisata, berupa pemberian penghargaan untuk kalangan para pelaku usaha, disektor pariwisata wilayah Bandung Raya dan sekitarnya yang meliputi Kota/Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat serta Kota Cimahi yang berlangsung di Ballroom Hotel Grand Pasundan, Jalan Peta Kota Bandung (13/2).

Dalam acara ini, selain pemberian sertifikat atau penghargaan terhadap insan pariwisata. Kegiatan ini juga, diisi dengan pembacaan bersama “Deklarasi Pariwisata Bandung Raya” dari 32 lebih organisasi kepariwisataan di Bandung Raya.

“Deklarasi Pariwisata Bandung Raya” ini, merupakan langkah untuk menyatukan visi dan misi pariwisata dari berbagai organisasi untuk bisa mewujudkan “sektor” pariwisata Bandung Raya yang semakin meningkat dan berkembang pesat.

Acara bertajuk “Bandung Award” ini digelar yang ke empat kalinya. Acara pertama yaitu tahun 2014. Dan acara “Bandung Award 2017” ini terlihat semakin kuat gaungnya. Dan semakin menuia berbagai reaksi positif dari berbagai unsur serta stakeholder terkait dengan “blantika” pariwisata. Dan tentu saja akan menjadi harapan baru di “blantika” Pariwisata Bandung Raya pada umumnya. Dan sangat memungkinkan untuk lebih meningkat ke “level” yang lebih tinggi lagi.

Kontinyuitas acara tahunan ini juga, akan menjadi bentuk pembuktian “bersatunya” kekuatan para pelaku usaha pariwisata dengan semangat yang sama.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar juga memberikan “apresiasi” terhadap penyelenggaran “Bandung Award” yang ke empat kalinya ini. Herman berharap, acara seperti ini akan terus berlangauang dan bisa mendorong “sektor” pariwisata di Bandung Raya.

Saya sangat mengapresiasi seluruh jajaran panitia kegiatan “Bandung Award” yang luar biasa semangatnya. Ini terbukti dengan bisa digelarnya kegiatan untuk ke empat kalinya. Saya berharap hal ini juga bukan sekadar acara penghargaan semata. Tapi bisa juga menjadi sebuah “kekuatan”, untuk memajukan dunia pariwisata kita, khususnya di wilayah Bandung Raya,” papar Herman dengan nada bicara penuh semangat.

Apresiasi serupa datang juga dari Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yaitu Pagat Passa. Menurut pendapatnya, dalam membangun dan mengembangkan kepariwisataan, khususnya di Wilayah Bandung Raya. Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tapi harus melibatkan berbagai stakeholder, instansi, organisasi, para pelaku usaha kepariwisataan serta masyarakat.

“Sangat mengapresiasi acara ini. Karena itu saya atas nama Pemkot Bandung, memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu khususnya melalui acara “Bandung Award” ini,” kata Pagat Passa.

Masih di tempat yang sama, sang “empu”-nya Jack Tour yang juga salah satu inisiator “Bandung Award” menjelaskan.

“Tidak bisa dipungkiri, salasatu persoalan besar yang dihadapi dunia pariwisata yaitu kurang “sinergi”-nya antara pemerintah daerah dan non pemerintah yaitu para stakeholder, instansi, organisasi dan para pelaku usaha kepariwisataan. Mudah-mudahan melalui acara kegiatan ‘Bandung Award”, diharapkan akan tumbuh semangat kebersamaan, bersinergi dan kolaborasi mengembangkan pariwisata,” ujar Jack Febrian serius.

Sang Ketua Panitia Penyelenggara yaitu Hadi Permana mengungkapkan, dalam kegiatan acara “Bandung Award”, pihaknya memberikan beberapa penghargaan kepada insan-insan pariwisata, termasuk Pemerintah Daerah. Penghargaan dibagi dalam tiga katagori yaitu katagori Perwakilan Pelaku Usaha diberikan kepada Hotel Grand Pasundan, Mentari Tour, Restoran KLC, STPB, serta musisi/seniman Uwie sebagai “Pemecah Rekor Dunia” diantaranya Musik Barock, Musik Memasak Nasi Goreng serta beberapa “rekor” lainnya.

“Saya bangga mendapat penghargaan dari “Bandung Award” artinya karya saya diapresiasi,” ujar Uwie sang musisi/seniman “nyentrik” ini.

Bagaimana dari Pemerintah Uwie..?

“Hehehe…,” jawabnya tertawa sambil berlalu.

Sedangkan untuk katagori Kepemerintahan diberikan kepada Pemkot Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat serta Pam Obvit Polda Jabar. Penghargaan juga diberikan kepada organisasi pendukung seperti PHRI, ASITA, HPI, ITJA dan KADIN. (Herry Kasep).


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *