Peliharaan Sebagai Sahabat?

Oleh Shaffa Ma’arij Kahfi

Hobi yang manusia miliki itu beragam, dari kegiatan ringan hingga yang memiliki tanggung jawab lebih seperti mengasuh hewan peliharaan. Mengasuh hewan peliharaan memang tanggung jawab yang besar, namun mengapa banyak orang memilih untuk mengambil resiko tersebut?

Giga adalah seorang karyawan Momea FM Palembang yang memiliki tanggung jawab atas akun media sosial perusahaan tersebut. Jam kerjanya cukup padat, kerjaannya banyak, belum lagi ditambah faktor minimnya jumlah karyawan yang ada di divisinya. Suatu hari, dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Giga membutuhkan peningkatan tanggung jawab dalam hidupnya. Salah satu peningkatan tanggung jawab yang dapat membuatnya lebih bahagia adalah dengan mengasuh hewan peliharaan.

Berbagai artikel dibaca, beragam video ditonton, bermacam informasi seputar hewan peliharaan dia gali. Seiring waktu berlalu, dia memantapkan pilihannya untuk memelihara seekor anjing. Berbagai hal Giga pertimbangkan dalam kepalanya, seperti bagaimana dia membersihkan kotoran anjing? Apakah dia sanggup menanggung biaya makan anjing? Mampukah dia merawat anjing tersebut saat jatuh sakit?

Resiko yang dia ambil terbayarkan saat dia merasakan sendiri bagaimana anjing miliknya ternyata peka terhadap keadaan sekitar. “Hal favorit dari anjing menurutku adalah rasa simpatinya yang tidak terduga,” ujarnya. Suatu malam, saat Giga menangis di meja makan karena patah hati, anjingnya menghampirinya dan mengajaknya bermain dengan menggerak-gerakkan kakinya ke kaki Giga. “Yang seperti itu yang bikin sadar bahwa ternyata ada yang peduli sama kita, meskipun anjing,” tuturnya.

Giga ternyata tidak sendiri. Sebanyak lebih dari 400 pasien menjadi objek sebuah penelitian yang terbit dalam American Journal of Cardiology, sebuah penelitian mengenai jantung. Penelitian tersebut menegaskan bahwa hewan peliharaan dapat meningkatkan kualitas hidup karena ikatan kasih sayang dan dukungan sosial yang anjing berikan dapat mengurangi stress, hingga meredakan masalah jantung. Merasa dicintai, merasa didengar, dan merasa dibahagiakan memang hal yang manusia cari dalam hidup mereka masing-masing. Membahagiakan hewan peliharaan, dapat membahagiakan diri sendiri. Dapatkah anjing disebut sebagai sahabat manusia?(Shaffa Ma’arij Kahfi/PNJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *