CIAMIS | BBCOM | Pengawasan pekerjaan pengaspalan ruas jalan Sukajadi- Kertahayu Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, Jawa Barat di soal warga. Pasalnya pengawasan dan perencanaan dinilai lemah, sehingga warga Dusun Ciporoan Desa Sidaharja mengeluhkan pembangunan tersebut, karena pihak pelaksana menutup saluran air lebih kurang sepanjang 200 meter.
Kekecewaan warga terhadap pengawasan dari pihak konsultan maupun dari dinas terkait bukan tampa alasan, sebagai pelaksana PT Limusnunggal Agung diduga sengaja menutup saluran drainase disekitar lokasi pembangunan jalan yang menelan anggaran sebesar Rp 3.731.692.000 dari dana APBD Kabupaten Ciamis.
“Saya kira pihak perusahaan melakukan penggalian tanah di sepanjang jalan di lokasi tersebut untuk di buat saluran drainase sebagai pelengkap”. ujar Endang salah seorang Warga di Dusun Ciporoan Desa Kertahayu (20/10/2020)
Menurutnya, dari awal mula pembangunan, pihak perusahaan tersebutlah yang telah menggali tanah untuk di jadikan jalur drainase sebagai pelengkap jalan yang sedang di kerjakan. Namun Endang merasa kaget melihat galian tersebut di timbun kembali hingga menutup saluran air.
“Saya heran, kenapa galiannya ditutup kembali, karena setahu saya pembangunan jalan itu harus di sertai drainase, disamping air dapat mengalir dengan baik juga air tidak menggenang ke jalan, kalau seperti ini dikuatirkan jalan akan cepat rusak oleh genangan air, maka kami minta kepada pihak pihak pelaksana untuk membangun kembali saluran drainase” kata Endang
Hal senada dikatakan Saryono (56) ,
“Dinas terkait kan mempunyai kapasitas untuk memantau, dan mengawasi pekerjaan. juga dapat mempertimbangkan dari aspek medan jalan agar menghasilkan pekerjaan yang berkualitas” paparnya
Dikatakannya, seharusnya pengawas dan juga konsultannya harus mengerjakan pekerjaan ini sesuai spek dan medan dong”ujar Saryono.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ciamis yang telah merealisasikan pembangunan Jalan yang melintasi wilayah kami, semoga jalan tersebut beres sesuai jadwal” pungkasnya.
Namun, hingga berita ini tayang, media ini belum mendapat klarifikasi terkait permasalahan tersebut dari pihak pengawas Dinas terkait, maupun pihak PT. Limusnunggal Agung, karena belum dapat dihubungi. (Gezul/Hendra)