Pasar Tumpah Pedamaran, Surga Sayur Segar yang Tak Pernah Sepi

Aneka pisang, pepaya, dan buah lokal lainnya berjejer rapi di pinggir jalan Pasar Menang Raya, Pedamaran. Dari warga lokal sampai pembeli dari luar daerah, semua tumplek di sini!. (dok/ist)

OKI | BBCOM – Suasana pagi di Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), selalu riuh oleh aktivitas warga. Pasar tumpah yang menjadi pusat perekonomian desa ini terus hidup dan berkembang dari waktu ke waktu.

Awalnya, pasar ini hanya dikenal sebagai “Kalangan”—pasar tradisional yang hanya buka seminggu sekali di Desa Baru. Namun kini, Kalangan telah menjelma menjadi pasar pagi harian yang tak pernah sepi pengunjung.

Daya tarik utamanya? Sayur mayur segar dengan harga terjangkau. Mayoritas pedagang datang dari Desa Sukapulih dan Komering, dua daerah penghasil sayur terkenal di kawasan ini.

“Sayurnya segar-segar, harganya juga ramah di kantong,” kata Elly Apridawati, warga asli Pedamaran yang kini tinggal di Jakarta. Ia mengaku selalu menyempatkan belanja di pasar ini setiap kali pulang kampung.

suasana pasar tumpah Menang Raya di Pedamaran, OKI. Sayur-mayur seperti kacang panjang, cabai, selada, hingga terong dijajakan langsung oleh para pedagang lokal.

Hal serupa diungkapkan Marni, warga Bandung yang juga berasal dari Pedamaran.

“Sebagai perantau, saya bangga pasar ini tetap ramai. Ini bukti roda ekonomi desa tetap berputar meski kondisi negeri sedang tidak menentu,” ujarnya.

Tak hanya warga lokal, pengunjung dari luar daerah seperti Kayuagung juga turut meramaikan pasar ini. Aktivitas jual-beli dimulai sejak dini hari, dan mencapai puncaknya sekitar pukul 8 pagi.

Pasar tumpah Menang Raya kini bukan sekadar tempat berbelanja, tapi juga menjadi simbol pergerakan ekonomi rakyat dan ruang sosial yang mempererat hubungan antarwarga. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *