Pasar Tradisional Selalu Memiliki Minat Tersendiri di Masyarakat

Tempat yang identik dengan becek, kotor, dan bau bukan merupakan alasan utama sepinya minat masyarakat terhadap pasar tradisional. Hilir mudik para pedagang yang memiliki kios atau tidak memiliki kios menjadi seni tersendiri dan tawar menawar tidak luput dari ciri khas pasar tradisional.

Begitu pula dengan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kehidupan pasar mulai terbangun sejak pukul 03.00. Para pedagang mulai menjajakan dagangannya diikuti oleh pembeli yang memulai transaksi diikuti tawar menawar. Pedagang pasar ini lebih banyak menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Harga yang miring ditambah banyaknya pilihan membuat masyarakat datang ke pasar tradisional ini. “harganya murah, saya juga seorang pedagang sayur di komplek yang harus udah nyetok pagi-pagi jadi belinya di sini,” ujar Waluyo salah satu pembeli sayur di Pasar Minggu.

Tertib adalah satu hal yang diingini banyak orang, begitu pula dengan pemerintah. Terlihat dari banyaknya penertiban pedagang yang tidak sesuai aturan oleh Satpol PP sudah beberapa kali penertiban ini dilakukan.

Ketertiban haruslah dipelihara dan dijaga oleh banyak pihak, pasar tradisional selalu memiliki pangsa pasar tersendiri meskipun pasar modern jauh lebih nyaman dan aman. Semua pihak harus terlibat dalam menjaga ketertiban agar terciptanya pasar yang tertib dan tidak merugikan.

Oleh : Muhammad Nizar Rafly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *