Pasar Santa, Untuk Pemuda dan Orang Tua

Oleh: Nebula Widya Putri

Sepeda motor berjejer rapat di antara pohon-pohon. Mobil mengantri sembari mencari lapak parkir. Penjual beras berdampingan, masing-masing memainkan gawai mereka sembari mengisi waktu luang. Tidak seperti pasar biasanya yang dipenuhi gaungan tawar-menawar antara penjual dan pembeli, lantai satu Pasar Santa yang padat akan toko sembako serupa pasar tradisional pada umumnya, terlihat sepi akan pengunjung. Di lantai dua, terlihat penjual kopi bercengkerama dengan pembelinya. Satu-satunya toko sembako yang buka di lantai itu masih didatangi pembeli yang membawa dua anaknya.

Menaiki tangga menuju lantai tiga, terdengar suara nyanyian, gitar, dan cajon. Tiga remaja menyanyikan lagu populer Indonesia dengan suara nyanyian samar-samar para pengunjung mengiringi alunan lagutersebut. Suasana di lantai tiga pun berbeda dengan lantai satu dan dua. Kedai makanan dan minuman berjejer dengan dekorasi khas kedai masing-masing, mengelilingi banyak kursi dan meja diperuntukkan para pengunjung.

Selain kedai makanan, pertokoan lantai tiga Pasar Santa lebih beragam dipadati toko kopi, buku, vinyl, hingga baju bekas yang juga menjajakan pengeras suara tahun ’80-an. Para pengunjung menunggu pesanan mereka di depan toko kopi, toko buku, hingga toko baju. Di antara padatnya petakan toko, dapat ditemui dua toko buku, salah satunya adalah Post Bookstore. Di dalam toko buku ini, Anda diperbolehkan membaca buku yang mereka jual. Di dalamnya, tersedia empat kursi dan sebuah meja. Dua ekor anak kucing terlihat bermain-main di salah satu rak buku, tanpa ada yang mengusir, seakan-akan telah menjadi penghuni tetap tempat itu.

Konsep toko di lantai tiga pun lebih menyerap unsur modern, dengan desain logo yang minimalis. Lapak penjual baju ditunggu oleh satu hingga dua orang, yang matanya terpaku pada gawai. Toko kopi ditunggui para pembelinya, termasuk satu pengemudi ojek onlineyang matanya terpaku pada layar ponsel miliknya. Ajakan untuk masuk ke toko oleh para penjaga toko di lantai tiga tidak sebanyak di lantai satu. Lantai tiga Pasar Santa menjajakan barang yang jarang ditemui di kebanyakan pasar tradisional, cocok untuk tujuan belanja para penggemar barang-barang tua. Ragam barang hingga suasana yang tersedia di Pasar Santa seakan mengundang para remaja hingga orang tua untuk selalu menghabiskan waktu di sana.(Nebula Widya Putri/Politeknik Negeri Jakarta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *