Pasar “Sampah” Cisalak

Pasar Cisalak adalah pasar tradisional yang sama seperti pasar lainnya. Becek, bau, dan kumuh walaupun sudah mengalami renovasi pasca kebakaran 6 tahun yang lalu.

Pasar Cisalak terletak di Jalan Raya Bogor km 31 yang selama bertahun-tahun telah memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Lokasi yang strategis, mudah diakses, dan gedung yang sudah direnovasi membuat Pasar Cisalak semakin ramai oleh pengungjung.

Sama dengan pasar lainnya Pasar Cisalak menjual sayur-sayuran, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya. Wawan salah satu pedagang daging di Pasar Cisalak mengatakan semenjak renovasi Pasar Cisalak jadi lebih tertata, lebih luas, dan lahan parkir menjadi rapi. “Pada saat kebakaran dan proses renovasi para pedagang dipindahkan sementara ke pasar penampungan Jalan Radar Auri yang tidak jauh dari sini. Sekarang sudah direnovasi jadi semakin rapi dan bertambah banyak pedagang yang berjualan disini.” ucap Wawan

Pasar Cisalak terdiri dari empat lantai. Di lantai satu dikhususkan untuk menjual sembako kebutuhan sehari-hari, Sedangkan di lantai dua dan tiga diperuntukkan bagi pedagang pakaian dan kebutuhan sandang lainnya. Untuk di lantai empat akan dikhususkan bagi pedagang makanan dan minuman, dengan konsep foodcourt.

Wawan sudah berjualan selama sembilan tahun dan rumah yang berada di samping Pasar Cisalak menjadi alasan Wawan menjadi pedagang di sana “Karna rumah deket jadi saya bisa bolak- balik kesini se enaknya, bangun pagi dan pulang malam saya jalani setiap hari demi keluarga”  

Keadaan pasar memang sangat becek apalagi kalau sedang turun hujan tidaklah heran karna sangat ramai pengunjung, bau amis, bau sampah, bumbu-bumbuan yang telah menjadi satu di pasar cisalak ini.

Meskipun mencium bau yang tidak sedap, tetapi tidak mengurangi pembeli yang datang ke pasar ini. “Ada saja yang datang setiap hari membeli sayuran , daging atau buah-buahan dan banyak ibu rumah tangga yang membeli bahan kue, perabotan. Ya walaupun jualan saya kadang sepi”.

Hampir semua pengunjung pasar datang menggunakan masker karena bau sampah menyengat dan lokasi sampah berada di samping pasar itu. Tumpukan sampah yang berserak di tepi jalan sangat mengganggu pengguna sepedah motor dan pejalan kaki, selain itu tempat pembuangan sampah di samping pasar Cisalak ini menerima sampah yang di kirim dari rumah-rumah sekitarnya. “Sampah dari luar semakin bau menyengat dan menggangu aktivitas masyarakat sekitar” Dewi warga Pasar Cisalak.

Para pedagang Pasar Cisalak juga sering mual, pusing karena bau menyengat sehingga masyarakat, dan para pedagang menginginkan tempat pembuangan sampah di pindahkan agak jauh dari jarak nya lokasi Pasar. Sehari sekali sampah diangkut dan pembuangan nya di Cibinong, agar tidak menumpuk banyak yang berantakan di jalanan sehingga masyarakat pun tidak terlalu bau untuk melewati tempat pembuangan sampah tersebut. (Saffa Fauziah Kamila/ Politeknik Negeri Jakarta)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *