CIAMIS | BBCOM | Wakil ketua panitia khusus (Pansus) yang sekaligus anggota dewan DPRD Kabupaten Ciamis Nur Muttaqin, pimpin langsung pengecekan E- warong yang ada di Kecamatan Banjaranyar dan Banjarsari, Rabu (17/03/2021)
Dia menjelaskan kepada awak media bahwa Pansus itu merupakan edukasi. Yaitu untuk memberikan pemahaman, memberikan pendidikan juga mengingatkan.
Agar seluruh program pemerintah berjalan sukses dan lancar sesuai dengan Pedum dan ketentuan yang ada.
Menurut nya, hasil kesimpulan di lapangan dirinya mengungkapkan,” Dari hasil survei kami tidak menemukan adanya masalah besar, hanya masalah administrasi, dan itu pun kami sudah berikan arahan agar para agen E warong program sembako kemensos membenahinya,”
“Di beberapa agen sudah tertib administrasi, saya harapkan di sini pun melakukan hal yang sama,” jelasnya di salah satu E warong.
Lanjut Nurmutaqqin, dirinya berharap agen e-warong yang sudah besar dan maju untuk bisa memberikan kesempatan kepada warung lain yang memang perlu untuk disupport.
“Dalam prinsipnya dengan adanya program sembako BPNT ini dapat memberikan peluang usaha kepada masyarakat yang punya warung untuk lebih berdaya usahanya,” imbuhnya.
Meskipun begitu, Nurmutaqqin menambahkan, bahwa di dalam (Pedum) atau Pedoman Umum Sembako tidak ada kriteria khusus bagi masyarakat untuk menjadi agen e- warong.
“Yang jelas, agen tersebut harus terus buka dan dalam pelaksanaannya melayani KPM ( Keluarga Penerima Manfaat ) dan non KPM. Tidak hanya buka ketika ada penyaluran,” jelasnya.
Ditemui tempat yang berbeda, Ayi Didin Anggota Pansus Program sembako Kemensos BPNT yang memonitor di wilayah Kecamatan Banjarsari mengatakan, dari hasil monitoringnya dari 20 agen e-warong yang kami datangi untuk wilayah Banjarsari tidak ada temuan masalah yang signifikan.
Anggota Pansus lainnya, Ipah dari fraksi PKS berharap penyaluran BPNT ini tepat sasaran. Artinya penerimanya harus benar – benar yang memang berhak.
Sementara untuk e-warongnya kata dia sudah sesuai dengan Pedum. Namun dirinya menyayangkan tidak adanya pembinaan dari pihak Bank Mandiri.
“Saya lihat di Banjarsari keseluruhan e-warongnya layak, sudah sesuai dengan Pedum. Namun yang saya sayangkan dari hasil wawancara dengan pemilik e-warong. Kurang adanya pembinaan terhadap e-warong dari pihak Bank Mandiri. Kalau pemantauan – pemantauan tadi katanya ada,” Pungkasnya. (D Hendra)