Optimis, Inilah Strategi KPU Kab. Bandung, Sukseskan Pilkada Serentak 2020.

KAB BANDUNG | BBCOM | Pelaksanaan tahapan persiapan pencalonan pada pemilihan Bupati dan wakil Bupati Bandung tahun 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung secara langsung mengundang para awak media se-Kabupaten Bandung pada Kamis 13 Agustus 2020 bertempat di Aula Bale pintar KPU jalan Sindang Wargi kecamatan Soreang kabupaten Bandung.

Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya menjelaskan, partisifasi masyarakat dalam pencoblosan sangat menentukan lancar dan suksesnya Pilkada nanti, Maka KPU saat ini telah melaksanakan strategi demi kesuksesan Pilkada Kabupaten Bandung tahun 2020.

Strategi pertama Elaborasi, yakni memaksimalkan seluruh sumber daya manusia (SDM) yang ada di KPU, sehingga peran dan fasilitasnya bisa maksimal. Bahkan  KPU punya SDM, yaitu komisioner KPU, PPS dan PPK.

Startegi yang kedua kolaborasi, yakni kerjasama untuk memaksimalkan setiap SDM yang ada di luar KPU, misalnya berkolaborasi dengan kesbangpol, pihak kecamatan dan termasuk juga dengan awak media. Ungkap Agus Baroya.

Namun lanjut Agus Baroya yang menentukan adalah Rakyat sepenuhnya, sebab kedaulatan ada ditangan rakyat, Dan juga kewajiban kita untuk memberikan Informasi kepada masyarakat terkait anggaran, Sebab setiap anggaran yang dikeluarkan oleh KPU mempunyai peran yang sangat penting terhadap pelaksanaan Pilkada tahun 2020.

DPT yang diterima dan memenuhi syarat oleh pihak KPU berjumlah 2.360.000 jiwa dan akan ada penambahan sejumlah 138 476 jiwa, Jadi total keseluruhan 2.498.476 jiwa hasil dari data yang terjadi nanti di lapangan, sedangkan target saat ini untuk wilayah kabupaten Bandung dalam Pilkada tahun 2020 harus mencapai 77%, karena di tahun 2019 mencapai 67%, maka KPU pusat menilai baik terhadap kabupaten Bandung.

Terkait Anggaran untuk pelaksanaan Pilkada nanti, Pihak KPU kabupaten Bandung menyiapkan dana sebesar Rp107 miliar dan per DPT menerima Rp.45.000/65.000 itu pun hasil dari coklit dilapangan.

Masih kata, Agus bukan berarti anggaran yang besar itu salah, tetapi tergantung pertimbangan masing-masing daerah. “Yang jelas, bagaimana KPU Kabupaten Bandung bisa memaksimalkan anggaran yang ada,” jelas Agus Baroya.  (*R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *