BANDUNG BBCom-Dengan terbitnya Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2032/VIII/2017 telah menggeser Inspektur Jendral Polisi Anton Charliyan dari jabatan Kapolda Jawa Barat menuju Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol).
Namun dimutasinya Jenderal Anton, menurur Ari Mulia Subagdja Pupuhu Dewan Karatuan Mejelis Adat Sunda dari Jawa Barat membuat kita kehilangan.
Karena sosok Anton,kata Ari,adalah sosok yang susah ditemukan, sehingga ketika beliau di mutasi Majelis Adat Sunda sangat menyayangkan. Lembaga Kepolisian Republik Indonesia seharusnya bangga mempunyai sosok pemersatu dikalangan masyarakat Jawa Barat.
Program untuk melawan gerakan radikalisme sedang berjalan yaitu program kebangsaan yang mengajarkan banyak kepada kalangan Ormas,LSM dan Tokoh Masyarakat Jawa Barat tiba-tiba dimutasi.
Selain itu, lanjut Ari, masyarakat Jawa Barat mengenal Anton Charliyan sebagai seorang Kapolda yang sederhana.
Dan tidak heran kalau beliau di mutasi banyak dari tokoh adat, budaya,Ormas dan LSM kehilangan beliau. Karena Jenderal Anton menggunakan jaringannya untuk menciptakan situasi di Jawa Barat kondusif.
Bahkan kata Ari Mulia, beliau sering melakukan pendekatan lokal kepada masyarakat , hal itu terbukti dari beberapa program-program Anton Charliyan yang merambah sampai ke pelosok Jawa Barat. Salah satunya adalah Gerakan Berbagi Sebungkus Nasi.
Program itu, kata Anton Charliyan adalah kegiatan kemanusiaan yang bertujuan mengetuk hati para dermawan di Jawa Barat agar mau melihat warga yang kurang mampu dan menyisihkan sedikit hartanya untuk berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Program pasar murah,dimana begitu sulitnya rakyat indonesia akhir akhir ini untuk mencukupi kebutuhan pokok,lewat kebijakan Anton Charliyan selaku Kapolda Jabar mengundang beberapa toko Adat,budaya,ormas dan LSM untuk menggelar pasar murah diwilayahnya masing masing.
Hal tersebut lanjut Ari,tidak lain untuk meringankan beban hidup masyarakat. Makanya saya selaku Pupuhu Dewan Karatuan Majelis Adat Sunda kemarin sudah melayangkan surat ke bapak Presiden Republik Indonesia Ir.Joko Widodo untuk meninjau kembali kebijakan bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Namun belum adanya respon surat yang kita kirimkan tersebut, terhitung sejak Rabu (5-09- 2017) kemarin, di Rupatama Mabes Polri Jenderal Tito Karnavian melantik Kapolda Jawa Barat yang baru Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Kini masyarakat Jawa Barat khususnya Majelis Adat Sunda sangat kehilangan putra daerahnya. Ari, berharap agar Kapolri mengembalikan lagi Pak Anton Charliyan ke Polda Jawa Barat. Pungkasnya (Her/red)