Komisi IV DPRD Jabar, Masyarakat Harus Meningkatkan Kewaspadaan  Terhadap Ancaman Bencana

BANDUNG BBCom–Hampir seluruh wilayah provinsi Jawa Barat masuk zona merah rawan bencana alam, baik berupa bencana banjir maupun tanah longsor, untuk itu masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan, ditahun 2018 ini, cukup banyak bencana alam yang terjadi di kabupaten/kota di Jabar, baik berupa banjir maupun dan tanah longsor. Untuk itu, masyarakat dan stickholder yang ada di Jawa Barat tentunya harus bersiap-siap menghadapi semua itu.

Adapun bencana alam yang melanda daerah Jabar seperti terjadi di di Kuningan, Sumedang, Kab. Bandung, Kab Bandung Barat, Kab.Cianjur, Kab Bogor, kota/Kab Bekasi, Kab Karawang, Kab/kota Cirebon termasuk juga kota Bandung.

Peristiwa yang sudah melanda daerah-daerah tersebut diatas, harus disikapi oleh masing-masing Pemda baik Kabupaten/Kota maupun Pemprov, kata Daddy Rohanady di Gedung DPRD Jabar Jl. Diponegoro Bandung, kemarin.

Dikatakannya, kalau dulu pada tahun 2009 ada dana onecall (dana darurat bencana) yang apabila terjadi bencana dapat dipergunakan untuk mengatasi tanggap darurat. Namun, nyata dana onecall tersebut, dikeluhkan dalam pencairan , agak sulit katanya , karena mekanisme.

Seharusnya dana onecall tersebut, tidak dipersulit oleh kawan pemerintah daerah, namun, ketika dilakukan audit atas penggunaan dana onecall tersebut ternyata jadi masalah buat semua. Masyarakat korban bancana butuh cepat bantuan, sehingga pemda bergerak cepat mencairkan dana onecall. Namun, sayangnya begitu dana keluar, dicurigai adanya permainan oknum-oknum tertentu, itu yang menjadi masalah, sehingga sekarang dana oncall digeser .

Lebih lanjut Daddy mengatakan, terkait soal tanggap darurat , karena Jawa Barat termasuk daerah merah dari begitu tanggap bencana tapi antisipasi untuk itu rendah terutma untuk dana, bukan hanya kita mengharap bencana, tidak ada orang yang mengharapkan bencana, seperti asuransi kita mengharapkan orang meninggal , kalau meninggal atau ada kecelakaan ada dana-dana antisipasinnya itu yang sesungguhnya.

Jadi penanganan bencana kesannya lambat menurut saya dan harus didorong bagaiamana secepatnya kalau terkait dengan jalan, relative lebih cepat ketika ada longsoran tanah butuh mobilisasi alat berat dsb. Ini menurut saya agak kurang sigap menurut saya, seharusnya seperti itu ada lat berat buat yang standy atau mudah sekali dimobilisasi untuk bantuan secepatnya ujarnya.

Kalau sedang mengerjakan jalan, geser dulu bereskan dulu seperti itu , itu menjadi skala prioritas, utamakan itu urusan kemanusian , itu menyangkut nyawa manusia ujar politisi Gerindra dari dapil Kab/kota Cirebon dan Indramayu ini. (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *