Kerja Nyata Politeknik

Salah satu mahasiswa Politeknik yang sedang menggunakan baju praktiknya.

Dalam kehidupan bersosial ada 3 aspek yang paling penting yaitu pendidikan, kesehatan, dan teknologi. Tanpa disadari kita selalu mengikuti 3 aspek tersebut, misalnya pendidikan, dari kecil kita sudah diajarkan bagaimana cara bertutur kata, bertingkah laku, dan diajarkan ilmu-ilmu sains seperti ilmu pengetahuan alam, sosial, dan matematika.

Dari masa SMA kita sering bimbang mau masuk jurusan apa dan kuliah di instansi mana, tetapi sebetulnya pemerintah sudah memfasilitasi instansi supaya kita dapat melanjutkan ke jenjang perkuliahan contohnya universitas dan politeknik.

Universitas, instansi ini lebih condong mengajarkan metode pembelajaran ke pendidikan akademik. Sedangkan Politeknik cenderung mengajarkan metode praktikum, politeknik juga lebih mengedepankan kedisiplinan dalam belajar. Contohnya tidak boleh berambut gondrong, pakaian harus rapi, dan berani memberikan sanksi kepada mahasiswanya yang jarang masuk kelas dan sering terlambat.

Kelebihan Politeknik

Menurut buku “Politeknik Tumpuan Harapan” yang di keluarkan oleh Risetdikti pada tahun 2007 yang berisi tentang bahwa mahasiswa lulusan politeknik lebih siap kerja dibandingkan mahasiswa lulusan universitas, karena dalam sistem perkuliahannya politeknik menerapkan 60% praktik dan 40% akademik.

Disisi lain menurut buku tersebut mahasiswa lulusan politeknik juga lebih dibutuhkan beberapa industri yang memerlukan tenaga kerja lapangan, seperti pembangunan tol, pertamina-PLTU, dan Holcim.

“Semenjak saya kuliah di Politeknik, saya membandingkan biaya yang cukup memadai dibandingkan universitas. Dan ditambah juga penerapan praktik yang lebih membuat saya semakin paham dan mengerti jurusan yang saya pilih ini,” ujar Hasby mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Alat Berat. (Nur Aini/PN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *