Sehabis pulang kuliah aku dan temanku mencoba untuk menaiki kereta MRT Jakarta. Kereta MRT Jakarta merupakan salah satu transportasi umum, karena kecepatan moda transportasi tersebut diharapkan dengan adanya kereta MRT dapat terhindar dari kemacetan Ibu Kota

Aku dan temanku berangkat dari stasiun Lebak Bulus menuju Stasiun Bundaran HI . Letak Stasiun MRT Lebak Bulus berdekatan dengan Halte Transjakarta Lebak Bulus. Sebelum naik kereta MRT aku dan temanku membeli tiket yang berupa kartu single trip. Kartu single trip dapat dikembalikan sesuai jaminannya.
Transportasi publik Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta yang telah diresmikan pada 24 Mei 2019 mempunyai rute Lebak Bulus – Bundaran HI, di mana pada rute tersebut melewati 13 stasiun . Dari 13 stasiun tersebut terdiri dari tujuh stasiun yang menggunakan jalur layang yakni stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Selanjutnya, terdapat enam stasiun yang menggunakan jalur bawah tanah yakni Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas serta Bundaran HI.
Saat aku dan temanku memasuki kereta MRT suasana didalam gerbong kereta MRT yang aku dan temanku naiki tidak terlalu ramai penumpang dan hanya terdapat beberapa orang saja yang berada dalam satu gerbong denganku. Kereta MRT mulai dijalankan,saat kereta berada di jalur layang aku disuguhkan pemandangan indahnya kota Jakarta, disaat itulah aku dan temanku melakukan swafoto untuk mengabadikan momen tersebut. Selama perjalanan saat kereta MRT berada di jalur layang begitu lancar. Getaran yang berasal dari mesin kereta MRT pun tidak terasa selama kereta berjalan.
Sama halnya saat berada di jalur layang, pada saat di jalur bawah tanah pun perjalanan kereta MRT begitu lancar ,namun yang membedakan yakni saat berada di jalur bawah tanah kecepatan kereta MRT menurun dan sinyal handphone menghilang. Tidak terasa aku dan temanku sampai di stasiun Bundaran HI . Perjalananku dari Lebak Bulus ke Bundaran HI memakan waktu 30 menit. Penulis : Putri Monika Sari (Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Prodi Jurnalistik)