
Mendengar judul di atas, mungkin banyak dari orang tua yang mengingatkan kepada anaknya agar tidak jajan sembarangan saat di sekolah. Bakan ada beberapa dari orang tua yang membawakan bekal makan siang atau camilan untuk anaknya di sekolah.
Bagi anak-anak terutama usia SD, jajan memanglah hal yang sangat menarik dan membuat hatinya senang. Apalagi makanan atau minuman yang memiliki warna dan bentuk yang menarik perhatian. Hal itu lah yang membuat anak-anak berperan sebagai konsumen pertama yang berminat untuk membeli jajanan semacam ini.
Membeli jajan di sembarang tempat terutama di pinggir jalan dianggap berbahaya karena dikhawatirkan akan mengandung zat berbahaya dan dapat mengancam kesehatan anak yang mengonsumsinya.
Kebersihanlah menjadi faktor utama apakah suatu makanan serta minuman layak dikonsumsi atau tidak. Terkadang makanan di pinggir jalan banyak yang dihinggapi lalat atau terpapar asap kendaraan sehingga nantinya akan menyebabkan sakit perut dan yang lebih bahaya adalah terserang diare. Biasanya jajanan seperti itu pula yang sering mendapatkan sentuhan dari orang-orang yang belum tentu bersih juga.
Bagi anak-anak, mereka tidak pernah memusingkan dampak buruk dan jajanan yang telah dikonsumsinya. Dipikiran mereka yang ada hanya rasa bahagia karena memperoleh hal yang disukainya.
“Sebaiknya anak dibekali makanan atau camilan dari rumah yang jelas-jelas bersih dan berkualitas, dengan begitu dapat mengurangi anak jajan sembarangan,” ujar Era yang saat ditemui sedang menjemput anaknya di SDN Kukusan, Depok.
Jangan biarkan anak mengonsumsi jajanan sembarangan ataupun makanan instant serta harus mencurigai makanan serta minuman yang harganya murah. Isi yang banyak dan harga yang murah biasanya identik dengan makanan yang berbahaya atau tidak dijamin kebersihannya.
Namun, makanan sehat kadang memiliki tampilan yang kurang menarik perhatian anak. Hal tersebut menjadi PR bagi orang tua untuk menyulap bekal yang dibawa anak ke sekolah menjadi semenarik mungkin. Misalnya, mencetak makanan dalm bentuk-bentuk yang unik.
Menurut pengalaman Era, lebih baik lagi untuk juga mengajak anak menyiapkan bekalnya yang akan dibawa ke sekolah. Dengan begitu anak terbiasa menjalankan pola hidup yang sehat serta mendapat asupan makanan bergizi.
Ditulis Oleh Alifa Muthia Diningtyas, Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta.