Oleh: Sarno Maulana R*
Peringatan hari Pendidikan Nasional tahun ini (tahun 2022) tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Biasanya setiap instansi pemerintah terutama yang bergerak di bidang pendidikan minimal memasang spanduk yang bertuliskan ucapan hari pendidikan Nasional. Salah satu faktornya adalah karena bertepatan dengan suasana lebaran Idul Fitri. Setiap tanggal 2 mei bangsa Indonesia selalu memperingati hari Penddikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional bangsa Indonesia di ambil dari hari lahirnya bapak pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliaulah salah seorang pejuang dari sekian banyak pejuang di Indonesia yang mempelopori perkembangan pendidikan bangsa Indonesia. Beliau berjuang dengan gigih tak kenal lelah dari mulai zaman penjajahan dan menancapkan pondasi yang kokoh bagi perkembangan pendidikan sampai sekarang. Pepatah yang sampai hari ini masih terus di gunakan dan di sampaikan dalam dunia pendidikan dari karya beliau yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Dunia pendidikan bangsa Indonesia terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Setelah pergantian kepemimpinan yaitu dari orde baru ke orde reformasi, masalah pendidikan terus mengalami perubahan. Reformasi pendidikan tentunya dalam rangka menuju perbaikan. Perubahan konkrit yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah adanya pergantian kurikulum pendidikan. Perubahan kurikulum tentunya dalam rangka bagaimana menyempurnakan praktek pelaksanaan pendidikan nasional.. Selama periode orde reformasi sampai sekarang sudah ada beberapa pergantian kurikulum mulai dari kurikulum 2004, KBK, KTSP, kurikulum 2013 dan sekarang adalah kurikulum Merdeka. Tentunya setiap kurikulum yang di gunakan memiliki kelebihan dan kekurangan.. Maka peubahan kurikulum tentunya di posisikan sebagai langkah strategis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional
Pasca runtuhnya rezim orde baru, dunia pendidikan di Indonesia terus menerus melakukan pembenahan. Tidak hanya soal kurikulum akan tetapi mulai tenaga pendidik (guru dan dosen), sarana dan prasarana sampai kepada sarana penunjang lainnya. Upaya yang di lakukan ini dalam rangka agar dunia pendidikan di Indonesia bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Tujuan pendidikan bangsa Indonesia dari semenjak merdeka sampai sekarang kalau di lihat dari memang sangat bagus. Kita lihat saja rumusan Undang-Undang N0. 4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah , rumusan yang ada sangat jelas yaitu membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.(Darmaningtyas:59).
Pada masa awal kemerdekaan jelas sekali bahwa pendidikan merupakan wahana untuk pembentukan watak berbangsa dan bernegara. Hal ini tidak terlepas dari kondisi bangsa Indonesia yang baru saja merdeka atau yang oleh Presiden Soekarno di katakan ‘Baru bangun dari tidurnya’. Sebagai bangsa yang ‘baru bangun dari tidur’, bangsa Indonesia pada saat itu memerlukan landasan yang kuat agar tidak goyah atau bahkan jatuh dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. (Darmaningtyas;59). Sebagai sebuah bangsa yang sudah merdeka maka pendidikan haruslah menjadi sebuah pijakan untuk mengisi kemerdekaan. Sebelum merdeka (masa kolonial) bangsa Indonesia susah untuk mendapatkan pendidikan terutama pendidikan formal (sekolah). Hanya orang-orang Belanda dan Erofa lainnya yang bisa mengenyam pendidikan. Bagi orang pribumi hanya dari golongan ningrat atau bangsawan yang bisa sekolah.
Dalam rangka memeperingati hari Pendidikan Nasional kali ini maka sudah tepat jika pendidikan menjadi landasan pembangunan. Tentu saja di barengi dengan pembangunan sektor lainnya untuk menunjang tujuan dari pembangunan nasional. Pembangunan bidang pendidikan di lakukan dalam rangka bagaimana caranya bangsa Indonesia mampu mengisi kemerdekaan ini. Sebagai bangsa yang telah merdeka tentunya membutuhkan identitas diri sebuah komunitas bangsa yang bebas dari kendali bangsa lain. Identitas bangsa yang merdeka ini dirumuskan dengan jelas pada pembukaanUndang-Undang Dasar 1945. yaitu: Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa , dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial… (UUD 1945 alinea 4)
Pendidikan adalah hak semua orang. Sesusai dengan UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Selanjutnya (Supratikno;167)menuliskan: Pendidikan bertujuan untuk menuntun peserta didik keluar dari ketidak tahuan. Ketidak tahuan tentang aneka rahasia kehidupan baik yang berada dalam diri kita sendiri maupun yang terdapat dalam aneka mahluk dan gejala di luar diri kita, di lingkungan sekitar. Pendidikan tentunya penting untuk membimbing serta menunjukan jalan.dalam kehidupan. Selanjutnya pendidikan juga merupakan hal yang strategis dalam rangka mengisi pembangunan dalam suasana kemerdekaan.
Selanjutnya apa yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia? Hampir setiap surat kabar di Indonesia , bak harian lokal maupun nasional membicarakan tentang pendidikan, menyediakan khusus rubrik pendidikan. Lebih-lebih bulan Mei, saat mengenang hari Pendidikan Nasional, hampir setiap surat kabar membahasnya (Paul Suparno:3). Dari surat kabar dan media lainnya kita bisa mendapatkan informasi tentang pendidikan di Indonesia. Ada yang mengkritik ada juga memberikan apresiasi dan lain sebagainya. Tentunya hal itu di lakukan dalam rangka bagaimana mutu pendidikan di Indonesia terus membaik. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tingkat pendidikan suatu negara juga menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Semakin baik tingkat pendidikan maka semakin baik juga kemajuan bangsa tersebut.
Pendidikan tentunya merupakan sarana lain dalam rangka memunculkan potensi yang di miliki oleh peserta didik. Dengan pendidikan lah setiap anak di buka dan di fasilitasi bagaimana mereka bisa berkembang sesusai dengan bakatnya. Dalam konsep pendidikan ada tiga hal yang hari ini masih dikembangkan dalam rangka membangun dan mengembangkan potensi peserta didik. Kemampuan yang ada dalam peserta didik dan aneka kemampuan tersebut di golongkan dalam tiga hal menurut (Supratikno;168) adalah sebagai berikut: Pertama adalah kawasan kognitif, meliputi aneka kemampuan yang berkaitan dengan daya nalar dan daya cipta. Kedua adalah kawasan afektif, meliputi aneka kemampuan yangberkaitan denganrasa dan karsa seperti keberanian, kegembiraan, kebaikan, kejujuran, keadilan termasuk iman kepada Tuhan. Ketiga adalah kawasan psikomotor, meliputi aneka keterampilan, ketangkasan, kecekatan dan keluwesan.
Akhir-akhir ini tingkat kesadaran masyrakat Indonsia akan pendidikan terus meningkat. Masyarakat Indonesia sudah paham dan mengerti bahwa dengan pendidikan mereka bisa memperoleh pengetahuan. Tidak hanya soal pengetahuanakan tetapi mereka bisa merubah pola pikir serta mampu membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Bahkan sampai bisa membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar. Masyarakat Indonesia hari ini sudah punya anggapan bahwa sudah tidak zamannya lagi kalau punya anak tidak di sekolahkan. Beda dengan zaman orang tuanya dulu tidak bisa semua orang bisa mengenyam pendidikan (sekolah).
Terakhir, walaupun peringatan hari Pendidikan Nasional tahun 2022 berbarengan dengan lebaran Idul Fitri, bukan berarti kita mengabaikan momentum ini. Dengan suasana hari raya Idul Fitri ini maka sangatlah tepat kalau kita mulai melihat kembali hakikat dari pendidikan. Mari kita kembalikan mengenai salah satu tujuan dari pendidikan yaitu untuk “memanusiakan manusia”. Sebagai mahluk sosial maka tentunya tidak bisa melakukan sendiri apa yang kita inginkan. Pasti ada kalanya di perlukan bantuan dari orang lain walaupun hanya secuil saja. Begitu pun dengan dunia pendidikan. Tidak hanya bisa di serahkan pada pihak pemerintah semata, akan tetapi kita pun sebagai rakyatnya perlu juga memberikan masukan untuk perbaikan. Semoga kita berharap pendidikan bangsa kita semakin maju dan berkembang. Tidak ada kata berhenti untuk terus melakukan kreasi dan inovasi-inovasi pendidikan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung dengan terus berusaha untuk lebih baik. (Penulis adalah Anggota KPU Kabupaten Ciamis.)