Hampa Terasa Tanpamu Ibu

Oleh : Mochammad Aditya Putra P

Ibu adalah seorang wanita berhati lembut dan mulia. Kau selalu ada saat sedih atau senang. Ibu merupakan sosok yang paling berharga bagiku. Kasih sayangmu tak terhingga sepanjang masa. Hal yang penting bagi ibu adalah kebahagiaanku. Ibu, kau wanita tangguh yang merawatku dengan ikhlas tanpa adanya belas kasih.

Kau yang selalu membuat hari-hariku lebih menyenangkan dari biasanya. Wajah dan senyummu bagaikan bintang di malam hari yang selalu menerangi gelapnya malam. Kau menjadi orang tua tunggal,ketika ayah meninggalkan kita semua. Tak sedikit pun kau keluhkan semuanya. Menyimpan rahasianya dibalik senyumannya yang indah. Pada saat di bangku sekolah dasar,engkau bangun pagi lebih awal untuk membangunkanku untuk salat dan siap-siap bersekolah. Walau engkau tahu, aku tipe orang yang susah untuk dibangunkan. Kau selalu sabar merawatku dengan penuh kasih sayang. Setiap pagi kau selalu menyuapiku ketika hendak berangkat sekolah. Ibu memberikan segalanya agar aku dapat tumbuh sehat. Kau senantiasa sigap menyiapkan segala perlengkapanku untuk sekolah. Dari menyetrika baju sampai menyiapkan kaus kaki kau lakukan sepenuh hati.

Bekerja sebagai ibu rumah tangga, namun tetap dapat memberikan uang jajan seperti yang aku mau. Berjuang demi memberikan yang terbaik untuk aku. Terkadang menjual separuh perhiasannya demi ku, untuk mengenyam pendidikan hingga sarjana. Namun, sadar tak sadar aku pernah melukai perasaannya tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Dari lubuk hatinya yang paling dalam mungkin perih rasanya, namun ibu tidak pernah memunculkan itu semua di depan keluarga.

Sempat merasakan mengapa rambut ibu tak lagi hitam, dan kulitnya tak lagi kencang seperti dulu. Percayalah, ibu tidak melihat kita dari kondisi aku seperti apa. Dengan penuh ketulusan, ibu selalu merangkul dan menerima ketika orang lain mengejek aku.Kata-kata maaf yang sering terlontar dari mulut seorang ibu meskipun telah terlukai. Ibu selalu memberikan motivasi dan berusaha untuk percaya diri ketika orang tak suka kepadaku

Kau selalu memberi pencerahaan saat aku dalam kesulitan. kau selalu membuat keadaan bahagia  saat wajahku murung, kau selalu ada cara untuk membuat semuanya menjadi tenang, ketika aku menangis. Kau juga merasakan rasa sakit dan berusaha merawatku saat aku jatuh sakit. Karena, semua sakit diriku terasa pula oleh dirinya sendiri.

Ketika ibu dalam keadaan sakit pun, selalu memintaku untuk memijitnya dengan ditambah minyak angin untuk memberikan rasa hangat. Walau terkadang permintaan itu seringkali ditolak. Ibu selalu bersyukur ketika aku dengan senang hati menerima permintaanmu. Saat itu, jika aku memiliki kemauan harus dituruti segera dan tak mau tau apa alasannya jika menolak. Tidak seperti ibu menyuruhku untuk membantunya sekali, seringkali aku membantahnya. “Maaf ibu” hanya itu kata yang bisa kuucapkan sekarang.

Ibuku jatuh sakit pada bulan ramadhan yang mengharuskan dirinya untuk pergi ke rumah sakit. Tak lama tiga hari setelah dirawat, ibuku telah berpulang kepada sang pencipta. Meninggalkanku dan semua anggota keluarga. Aku menyesal, saat di hari-hari terakhir kau terbaring di rumah sakit diriku tak hadir bersamamu. Aku hanya bisa tertidur lelap di rumah tanpa sesekali memikirkan penyakitmu. Satu hari setelah meninggal, ibuku dikuburkan. Kini tak lagi ada yang menemaniku di saat keadaan suka ataupun duka. Orang yang paling berharga bagiku, meninggalkan diriku begitu saja. Dunia terasa hampa tanpamu, Bu. Aku ucapkan terima kasih ibu atas semua kebaikan yang kau berikan kepadaku. Semua jerih payahmu untuk membesarkanku, akan aku buktikan kelak. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *