KAB. BANDUNG | BBCOM | Mengusung tema , “Leading the Era Membangun Jiwa Leadership yang Berkarakter di Era Milenial,” Gerakan Muda Peduli Pendidikan Indonesia Kabupaten Bandung, menggelar seminar Nasional Pendidikan dan Character Building tahun 2024 .
Seminar Nasional Pendidikan tersebut diikuti 300 Mahasiswa dari 5 perguruan tinggi, yaitu STKINDO Wirautama, STAI Al Ikhsan,Uniba, Politeknik Pajajaran serta Univerrsitas Almasumm.
Adapun pemateri diisi oleh Direktur Akademi Teknik Informatika Tunas Bangsa Jakarta Sa’ad Budiman Lubis, S.Pd.I, M.M yang berlangsung di Graha Wirakarya Ciparay, pada Minggu (30/6/2027).
Usai memberikan materi Sa’ad Budiman Lubis, S.Pd.I, M.M ., menyampaikan, pada hari ini Grapensi Kabupaten Bandung telah melaksanakan Seminar Nasional Pendidikan dan Character Building, peserta utama
nya adalah mahasiswa dengan tujuan diadakanya kegiatan tersebut mahasiswa bisa sadar bahwa hari ini era nya sudah berubah, bagai mana tangtangan tuanya sudah selesai dan berubah teknologi semakin canggih . “Artinya mereka ini generasi Z yang teknologi nya udah ditangan mereka, ” ucapnya.
Budiman Lubis juga menjelaskan , tangtangan mahasiswa saat ini lebih besar karena hari ini di Indonesia itu ada 3000 lebih program studi, artinya pasar yang dibutuhkan di dunia industri dunia kerja itu tidak sebesar jurusan yang ada. Artinya, harus punya kreativitas yang baik kemudian dia harus punya skil yang lebih memang teknologi menggantikan fungsi manusia yang kemudian menghancurkan banyak pekerjaan tapi saya yakin bahwa ketika pekerjaan itu hancur ada penggantinya.
“Artinya kita ini banyak merasa pesimis karena kita berharap keterampilan yang lama tapi dapat hasil yang baru ini sebuah hal yang tidak mungkin, maka dengan era baru keterampilannya harus baru sehingga kita dapat bertahan di era teknologi yang luar biasa ini, ” jelasnya.
Lebih jauh Sa’ad Budiman Lubis memaparkan, Konsep yang dibawa pada seminar ini pada dasarnya pengembangan diri itu diawali dari kesadaran inilah. Kenapa di Grapensi. Kita membuat tahapan pertamanya adalah seminar-seminar itu untuk memberikan kesadaran sama Mereka bertanya tentang berubahan sekarang.
“Bahwa punya banyak alasan kita kenapa harus berubah Itu poin yang pertama, dan yang kedua setelah itu maka kita follow up adalah bentuk latihan yang ada pelatihan tentang bisnis kewirausahaan tentang public, speaking, kemampuan berbicara kemudian ada pelatihan nantinya.
Artinya mereka yang sudah ikut seminar nanti ada program seperti program public, speaking serta kewirausahaan tinggal pilih yang mana. Kalau nggak punya modal, Yuk kita ajarin jadi deseller dasarnya dari ilmu dasar menjadi deseller, sehingga perubahan yang kita harapkan dari seminar itu benar-benar terjadi tetapi memang jadi catatan bahwa kita tidak bisa menjangkau semuanya dari peserta seminar yang banyak ini kemudian akan terasa yang akan kita ajak gabung di grapensi,” pungkasnya. (Uden)
