BANDUNG | BBCOM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menilai bahwa permasalahan yang tengah dihadapi PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) perlu mendapatkan pembenahan secara komprehensif agar operasional bandara dapat berjalan maksimal.
Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat, Jajang Rohana, menyatakan dukungannya agar PT BIJB segera keluar dari berbagai kendala yang selama ini menghambat operasional bandara. Menurutnya, Bandara Kertajati memiliki potensi besar sebagai hub penerbangan domestik dan internasional, sehingga keberhasilan operasionalnya sangat penting bagi perkembangan transportasi udara di wilayah Jawa Barat.
“Komisi III sudah mendengar langsung berbagai permasalahan yang dihadapi PT BIJB dari jajaran direksinya. Kami sangat mendukung agar operasional bandara ini bisa berjalan normal, layaknya bandara-bandara lainnya,” ungkap Jajang di Bandung, Jumat (3/10), usai melakukan kunjungan kerja ke PT BIJB di Kabupaten Majalengka.
Lebih lanjut, Jajang menjelaskan bahwa saat ini Komisi III sedang membahas Rancangan KUA-PPAS dan telah menyetujui rencana penyertaan modal bagi PT BIJB sebesar total Rp150 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan dalam dua tahap, yakni Rp50 miliar pada tahun ini sebagai tambahan anggaran perubahan, dan Rp100 miliar untuk tahun 2026 guna mendukung pengembangan Bandara Kertajati.
“Dana sebesar Rp50 miliar sudah dialokasikan tahun ini untuk menutupi kebutuhan operasional. Namun, karena masih banyak kendala, kami akan menambah Rp100 miliar pada tahun depan sebagai modal pengembangan,” jelas Jajang.
Ia menambahkan, agar kepercayaan publik terhadap Bandara Kertajati meningkat, perlu adanya strategi promosi yang efektif, termasuk pemberian diskon atau subsidi tiket kepada masyarakat agar mereka tertarik menggunakan fasilitas bandara ini.
“Dengan peningkatan penerbangan yang beroperasi, Bandara Kertajati diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal sebagai sarana transportasi udara di Jawa Barat,” ujar Jajang.
Hingga saat ini, penerbangan yang beroperasi di Bandara Kertajati baru satu rute internasional menuju Singapura. Jajang berharap bandara ini dapat segera berkembang dan memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) unggulan.
“Kami berharap Bandara Kertajati mampu menjadi sumber kontribusi yang signifikan bagi Jawa Barat,” tutupnya.















