KAB.BANDUNG | BBCOM | Kepala Dinas Lingkungan Kabupaten Bandung H Asep Kusumah, S. Sos, M. Si mengatakan jika berbicara banjir hanya ada satu aspek pembenahan dan melakukan upaya nyata untuk mengurangi titik banjir dengan mendirikan kawasan konservasi di hulu dan penanaman pohon.
Ia juga menambahkan sampai dengan saat ini pemerintah Kabupaten Bandung akan mengembangkan gagasan Taman Hutan Raya (Tahura). “Tahura ini akan dikembangkan seluas 700 hektar di sekitar kawasan Situ Cisanti. Pembangunan Tahura ini sangat penting, mengingat zonasinya jelas akan membantu dalam mengakomodasi apa yang sudah ada sekarang,” jelasnya
Kita harus memulai dari hulunya terlebih dahulu, kemudian mulai dilakukan pembenahan kawasan hutan dan perkebunan. Kemudian lakukan rehabilitasi hutan dan lahan yang cukup signifikan,” katanya kepada media saat melaksanakan jumpa pers di Taman Capetang, Jum’at (23/10/2020).
H. Asep Kusumah dalam membangkitkan kembali danau-danau yang mati akan membantu dalam penyerapan air. “Saat ini sudah terlihat dibeberapa titik yang biasa terjadi genangan selama 4 hari, sekarang dalam satu hari saja genangan itu sudah surut, dan pemerintah sudah membebaskan lahan sebesar 10 hektar untuk membakitkan kembali danau-danau yang mati,” Tutur Asep.
Terkait permasalahan sampah, saat ini memang berawal dari sampah rumah tangga, makanya seperti amanat Undang Undang dan Intruksi Bupati Bandung No 2 tahun 2018 yang mana setiap rumah harus memiliki dua lubang Organik dan bergabung pada bank sampah terdekat untuk penanganannya, dan sisa residunya akan ditangani pihak DLH kab.Bandung.
Pihaknya berharap pula, setiap keluarga (KK) harus bisa menanam pohon minimal 2 pohon, agar pemanfaatnya untuk menghasilkan oksigen buat keluarganya dan orang lain, sehingga lingkungannya akan menjadi nyaman dan asri.
H. Asep Kusumah berharap guna mengantisipasi sampah dan banjir dimulai dari perhatian dan perawatan dilingkungan berbasis rumah tangga,, Dan bekerja sama ciptakan lingjungan yang bersih dan sehat.” Harapnya. (*R)