KAB.BANDUNG | BBCOM | Dengan adanya peningkatan keterpaparan virus covid19, Daerah Kabupaten Bandung sekarang ini jadi zona merah . Hal tersebut dikatakan
Bupati Bandung, H.Dadang M Nasseer
usai menghadiri Rapat Koordinasi Pelaksanaan Penanganan COVID – 19 Daerah Kabupaten Bandung di Gedung Mohammad Toha, Rabu (18/11/2020).
Dadang M.Nasseer mengaku kecolongan dengan adanya klaster-klaster baru Covid-19 di Kabupaten Bandung. Sehingga status keterpaparan virus Covid-19 di Kabupaten Bandung jadi meningkat .
“Pertama ada peningkatan di klaster pesantren, dua pesantren di Kabupaten Bandung yang kena. Ada juga klaster keluarga yang tersebar,”tuturnya.
Dadang menambahkan, klaster Covid-19 itu hadir karena adanya tamu yang datang dari luar Kabupaten Bandung. Misalnya, orang tua yang menjenguk santri, namun dipersilahkan masuk ke dalam pesantren. Seharusnya, orang tua dan santri dipertemukan di tempat tertentu.
“Informasi awal yang saya pelajari dengan tim, klaster ini terjadi karena ada yang hadir dari luar. Misalnya tempo hari juga tamu dari Bogor ke Ciparay, ada akikahan, kejadian. Oleh karenanya, ini rapat koordinasi, saya segera ambil langkah untuk mengantisipasi, hati-hati dengan tamu yang datang dari luar,” tambahnya.
Dadang melanjutkan, penetapan status zona merah ini, bukan berarti seluruh wilayah Kabupaten Bandung menjadi zona merah. “Tapi, hanya di lokasi yang menjadi tempat kejadian. Misalnya di Pacet, bukan berarti seluruh Pacet berstatus zona merah, tapi hanya di satu desa saja atau RT saja.
“Kami antisipasi segera, pesantren yang bersangkutan diberi bantuan, untuk medisnya kita bantu, untuk hal-hal lainnya juga kita akan evaluasi .
Ada 50 persen warga Kabupaten Bandung yang terpapar Covid 19. merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Dengan adanya peningkatan rapid dan swab test, membuat jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 semakin jelas,” tutur Dadang
“Demikian juga keterpaparan keluarga, ada yang diisolasi di rumah sakit di Ebah, dan ada yang diisolasi di BLK,” pungkasnya. (Ud)