BANDUNG BB.Com-Pemerintah kabupaten Bandung, mengakui kondisi banjir yang terjadi di tahun 2016 mengalami peningkatan. Prosentase kenaikan mencapai 20 sampai 30 persen. Bahkan wilayah banjir ada yang melanda daerah yang sebelumnya tidak ada banjir, yaitu di wilayah Kecamatan Cicalengka, ungkap Bupati Bandung, Dadang M Nasser, dalam keterangannya kepada wartawan, di Gedung Sate, Kamis (10/11).
“Berkenaan dengan meningkatnya banjir di tahun ini, Pemkab Bandung sudah melakukan berbagai langkah antisipasi baik struktural maupun non struktural. Untuk menyelesaikan persoalan banjir, diusulkan anggaran tahun mendatang sebesar Rp. 100 miliar” ujarnya.
Untuk penanganan struktural, perbaikan infrastruktur termasuk perbaikan drainase terus dilaksanakan. Untuk perbaikan infrastruktur, dalam kondisi jumlah besar akan ditangani oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian PU. Sementara untuk jumlah kecil ditangani Pemkab Bandung.
Di sisi lain, untuk penanganan non struktural dilaksanakan upaya vegetatif, yaitu dengan penanaman pohon jeruk dan kayu-kayuan. Untuk menjaga agar tidak ada bencana, kepada masyarakat dihimbau tidak menanam tanaman dengan pola tumpang sari.
Dadang, dalam bagian lain keterangannya mengatakan untuk mengatasi banjir rutin di kawasan Cieunteung, lahan di areal tersebut seluas 6 Ha, akan diubah menjadi danau buatan. Untuk tahapan penyelesaiannya saat ini tengah diproses perhitungan harga tanah, namun karena hujan yang berdampak banjir pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) terpaksa menghentikan proses perhitungan tersebut. Proses pengukuran akan dilanjut setelah lahan di kawasan tersebut tidak terjadi banjir.
“Penyelesaian persoalan banjir yang menimpa warga, sudah disiapkan anggaran sebesar Rp. 15 miliar. Dana tersebut dialokasikan diantaranya untuk mendanai keperluan pengungsi termasuk biaya sehari-hari seperti anggaran untuk makan dan minum para pengungsi” imbuhnya.