BANJAR,BBCom – Terkait Bantuan Provinsi (Banprov) yang diduga di temukan ada penyalahgunaan diantaranya kekurangan volume pekerjaan/ tidak sesuai kontruksi sebanyak 3 kasus, sebesar Rp. 498.019.871,- serta kelebihan honor/ insentif/ tunjangan, 3 kasus, sebesar Rp. 151.732.500,-, maka totalnya sebesar Rp. 649.752.371, hal tersebut terungkap saat diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sementara Pihak Pemerintah Kota Banjar, belum bisa mengklarifikasi terkait masalah itu. Baik inspektorat, Dinas Keuangan, serta yang lainnya. Namun Pihak RSUD yang sempat mencicipi dana Banprov tersebut saat ditemui dikantornya oleh BBCom menyatakan pihaknya telah mengembalikan dana tersebut.
“Untuk pemeriksaan awal itu 12 Februari sampai 16 Maret 2018, dilanjutkan pemeriksaan terperinci bulan Mei, pada saat pemeriksaan terperinci tersebut 1 atau 2 Mei dinyatakan ada 2 temuan, temuan pertama yaitu fisik senilai 400 juta sekian, dan dari kelebihan gaji antara 12 juta, 900 ribu sekian. Dari temuan tersebut, Rumah Sakit sudah mengembalikan ke Kas Daerah pada tanggal 3 Mei.” Jelas PLH Wakil Direktur RSUD Kota Banjar, Redi, Kamis (27/09/2018). kepada BBCom
Dengan adanya hal itu, Redi juga menyatakan akan lebih berhati-hati dalam mempergunakan anggaran tersebut.
“Temuan disini adalah kelebihan volume, contohnya seperti ini, pekerjaan kamar operasi atau pembangunan bedah sentral, misalkan pemasangan dinding operasi yang dianggap rekanan adalah 1 paket atau “sageubleg”, lalu dari paketan tersebut dipotong oleh pintu dan jendela, sehingga tidak menjadi pengurang, itu pada saat pemasangan awal. Tetapi pada saat pemeriksaan BPK, pintu tadi diperhitungkan karena hitungannya tadi “geubleg” dan dikurangi itu.” Ucapnya.
Untuk RSUD Kota Banjar sendiri, APBD 2017 yang dianggarkan itu sebesar Rp. 14,4 Milyar dan dikembalikan hanya 400 juta an.
“Dengan adanya temuan itu, kami jadikan dasar untuk lebih baik lagi, sehingga menjadi lebih teliti dan detail dalam pekerjaan,” katanya lagi
Masih menurut Redi ,Pada saat temuan BPK, itu adalah tahapan 2 untuk pembangunan bedah sentral, dan sekarang pembangunan tersebut sedang dilanjutkan tahap 3, dengan nilai anggaran sebesar Rp. 3 Milyar.” Pungkasnya.(Johan)