BPDAS Ketahun Berkolaborasi Langkah Strategi Menuju RHL yang Berkelanjutan

BENGKULU | BBCOM | Rehabilitasi hutan dan lahan merupakan upaya yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam. Kerusakan hutan dan lahan di Indonesia, yang sering kali diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti penebangan liar, pembukaan lahan untuk pertanian, serta kebakaran hutan, telah menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, rehabilitasi menjadi salah satu solusi utama untuk mengatasi kerusakan yang telah terjadi.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ketahun Bapak Sigit Haryadi, S.Hut., M. Eng., M.Sc menyampaiakn bahwa sejak tahun 2022, BPDAS Ketahun telah melaksanakan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dengan pola swakelola tipe IV bersama kelompok tani. RHL dengan pola swakelola merujuk pada metode rehabilitasi di mana pengelolaan dan pelaksanaannya dilakukan langsung oleh kelompok tani setempat tanpa campur tangan pihak ketiga seperti kontraktor. Kegiatan ini meliputi penanaman pohon, pemeliharaan, dan monitoring perkembangan tanaman hingga memastikan keberhasilan penanaman.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Ketahun Bapak Sigit Haryadi, S.Hut., M. Eng., M.Sc menyampaiakn bahwa sejak tahun 2022, BPDAS Ketahun telah melaksanakan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dengan pola swakelola tipe IV bersama kelompok tani. RHL dengan pola swakelola merujuk pada metode rehabilitasi di mana pengelolaan dan pelaksanaannya dilakukan langsung oleh kelompok tani setempat tanpa campur tangan pihak ketiga seperti kontraktor. Kegiatan ini meliputi penanaman pohon, pemeliharaan, dan monitoring perkembangan tanaman hingga memastikan keberhasilan penanaman.

Program RHL dihadapkan pada beberapa isu penting, seperti tolok ukur keberhasilan, tingkat pertumbuhan tanaman, akuntabilitas, kondisi kelompok tani, serta keberlanjutan setelah serah terima ke pemangku wilayah.

Kolaborasi Stakeholder Untuk Pembangunan Kehutanan penandatangan perjanjian kerja sama


Untuk mengatasi tantangan ini, strategi prioritas yang diterapkan BPDAS Ketahun adalah meningkatkan keberhasilan RHL melalui kolaborasi dengan lembaga swadaya masyarakat yang pro-lingkungan, seperti KKI WARSI. Kerja sama ini diharapkan memperkuat pengelolaan lahan secara berkelanjutan dan mendukung visi Pembangunan Kehutanan Daerah yang mengarah pada penurunan emisi GRK dan pencapaian Net Zero Emission.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Propinsi Bengkulu ibu Ir. Safnizar, S.Hut, MP menyampaikan bahwa Keberhasilan program rehabilitasi ini membutuhkan kolaborasi berbagai stakeholder, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, parlemen, pelaku usaha, media, kelompok masyarakat, pakar, dan akademisi. Dukungan dari semua pihak sangat penting dalam mewujudkan pembangunan sektor kehutanan yang berkelanjutan serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu telah menetapkan arah kebijakan pembangunan yang berfokus pada penguatan sosial, budaya, dan ekologi, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur ekonomi yang ramah lingkungan. Visi ini selaras dengan misi Bengkulu dalam pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.

Peran KKI WARSI Dalam Pemulihan Hutan


Direktur Eksekutif KKI WARSI Adi Junedi, S.TP menyampaikan melalui program Warung Informasi Konservasi (KKI), berperan aktif dalam pemulihan kawasan hutan di wilayah Perhutanan Sosial Provinsi Bengkulu. Fokus utamanya adalah mendorong legalitas akses komunitas melalui program Perhutanan Sosial, penguatan regulasi, dan peningkatan kapasitas kelompok pengelola. Salah satu inisiatif utama WARSI adalah model Imbal Jasa Lingkungan (Payment for Ecosystem Services) melalui program Baby Tree dan Pohon Asuh, Program Baby Tree di Desa Air Tenam, misalnya, telah berhasil melakukan penanaman 9.717 pohon pada tahun 2023 dan 9.827 pohon pada tahun 2024. Komunitas yang berkomitmen menjaga tingkat kelangsungan hidup tanaman minimal 80% selama 3 tahun akan mendapatkan imbalan finansial sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka.

Pada Maret 2023, aksi penanaman 9.827 pohon MPTS (Multi-Purpose Tree Species) berhasil dilakukan di lahan seluas 42,8 hektar dengan melibatkan 26 Kepala Keluarga (KK) di Desa Air Tenam. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari optimalisasi program Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang diinisiasi oleh BPDAS bersama KPHL Bengkulu Selatan.Pemantauan dilakukan secara berkala dengan metode sampling 5% dari total bibit yang ditanam. Tanaman yang menjadi sampel diberi penanda barcode dan dihubungkan ke aplikasi berbasis Android untuk inventarisasi informasi lebih lanjut seperti estimasi stok karbon, kondisi kesehatan tanaman, serta pertumbuhan diameternya.
BPDAS Ketahun Berkolaborasi

Kepala BPDAS Ketahun telah melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan DLHK Provinsi Bengkulu dan Direktur Eksekutif KKI WARSI. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program rehabilitasi hutan dan lahan, memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan, serta memperkuat jejaring dan kemitraan antar stakeholder. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, mendukung pembangunan ekonomi hijau, dan mengatasi tantangan perubahan iklim. (**)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *