Agenda Pemerintah Perkuat Kerukunan Beragama Lewat Dialog Antar Umat

KOTA CIREBON | BBCOM – Langkah Pemkot Cirebon dalam mempererat persatuan dan kesatuan warga bukan hanya slogan saja,namun agenda tersebut di wujudkan melalui program nyata dalam “Dialog Antar Umat Beragama” yang diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Cirebon, Rabu (24/12/25).

Pertemuan yang menghadirkan puluhan tokoh lintas iman ini menjadi ruang strategis demi merajut kembali tali persaudaraan di tengah dinamika informasi yang kian kompleks.

Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, mengungkapkan pentingnya menjaga kerukunan adalah perjuangan kolektif yang harus dilakukan secara sadar. Menurutnya, “Pemerintah Kota Cirebon berkepentingan penuh untuk melestarikan nilai dan falsafah kehidupan yang telah diwariskan oleh para leluhur Cirebon dalam menghargai perbedaan.”

“Keberagaman yang kita miliki adalah sebuah keniscayaan, namun kerukunan adalah sebuah pilihan yang harus kita perjuangkan secara kolektif. Kami ingin beralih dari sekadar ‘hidup berdampingan’ menuju ‘hidup bersama dalam kerja sama’.

Dialog antar umat beragama ini jangan hanya dilakukan saat terjadi konflik, justru di saat suasana tenang seperti inilah dialog harus diperkuat sebagai sistem peringatan dini,” ujar Farida.

Farida juga menyoroti “tantangan di era digital, di mana distorsi informasi dan berita bohong seringkali mengatasnamakan agama untuk memicu perpecahan.” Ia mengajak para tokoh agama untuk mengedukasi masyarakat bahwa kesalehan spiritual tidak boleh terpisah dari kesalehan sosial.

Perbedaan iman diharapkan tidak menjadi penghalang untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat, seperti masalah kesehatan dan lingkungan.

“Kemajuan sebuah kota tidak hanya diukur dari perbaikan infrastruktur fisik, tetapi dari seberapa nyaman setiap warga menjalankan keyakinannya. Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen terus mendukung program yang memperkuat ikatan keberagaman ini karena itulah ruh dari kemajuan kota kita,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Cirebon, Buntoro Tirto, menjelaskan “kegiatan ini merupakan bagian dari kewajiban pemerintah dalam memberikan bimbingan agar kehidupan beragama berjalan rukun, lancar, dan tertib.

Melalui tema “Memperkuat Toleransi dan Kerukunan Melalui Dialog Umat Beragama”, pihaknya berupaya menyamakan persepsi para pemuka agama terkait isu-isu strategis.

“Tujuan utama pemerintah adalah menguatkan kapasitas komunikasi dan mediasi bagi para tokoh agama. Kami ingin mendorong terciptanya sikap saling menghormati sekaligus memperkuat jejaring koordinasi antarumat.

Dengan persepsi yang sama, kita bisa lebih cepat merespons potensi persoalan sosial-keagamaan di tingkat akar rumput,” jelas Buntoro.

Dialog ini diikuti oleh 44 tokoh pemuka , dan menjadi simbol kerukunan bermasyarakat, mulai dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Cirebon, perwakilan tokoh agama dari setiap kelurahan, hingga pengurus organisasi keagamaan.

Melalui momentum ini, Pemerintah Kota Cirebon berharap tercipta sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat.

“Semoga Kota Cirebon tetap menjadi kota yang ramah bagi seluruh pemeluk agama dan menjadi teladan dalam praktik toleransi yang substantif di Indonesia,” pungkasnya. (Bud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *