Adil adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Empat huruf yang mungkin bagi sebagian orang sangat sulit untuk dilakukan, maupun sebaliknya.
Memangnya siapa di belahan dunia ini yang ingin diperlakukan tidak adil? aku yakin semuanya tidak ada yang mau. Tapi apa boleh buat, ketidakadilan itu aku rasakan sedari dulu. Jika boleh meminta, aku tidak mau ada ketidakadilan di kehidupan ini walaupun itu sangat mustahil sih.
Semenjak orang tuaku berpisah, ketidakadilan itu mulai kurasakan. Banyak perlakuan yang mereka berikan padaku juga adikku yang berbeda. Adikku tinggal bersama ibu, sedangkan aku bersama ayah, pembagian hak asuh anak yang jelas tidak pernah kuinginkan terjadi. Apa boleh buat? Pepatah berkata “Life Must Go on!”.
Hal yang buat kusadar soal tidak adil ialah, suatu hari adikku bilang kepadaku “Kak, belikan aku sepatu dong!,”ucap adikku. Bekerja saja tidak, toh kenapa harus aku? “Minta sama ibu saja, kenapa ke Aku?,”jawab Aku. “Kalau kakak yang minta ke ibu, kan langsung dibelikan gak kayak aku,”jawabnya. Aku tersontak bingung, apa benar ibu memperlakukan adikku seperti apa yang ia katakan?
Ternyata jawabannya iya, ibu seperti itu. Aku bingung, adikku kan juga anaknya. Semua itu terjawab disaat aku main ke rumah ibuku di daerah Pejaten Barat, ibu memperlakukanku layaknya raja. Sedangkan adikku dikesampingkan. Dulu sempat berpikir, apa karena Aku jarang bertemu ibu?
Seperti bergantian, ayah juga bersikap layaknya ibuku yang memperlakukan adikku. Disaat adikku datang kerumah ayah, ia selalu memanjakan adikku. Sedangkan aku seperti dikesampingkan, layaknya adikku. Bahkan ayah sering sekali meninggikan adik didepanku, sekaligus meremehkanku. Adikku memang menuruni bakat seni ayahku yang Aku sama sekali tidak terwariskan itu. “Lihat adikmu, berbakat seni gak kayak kamu gambar lingkaran saja gak bisa!”, ketus Ayah.
Bu… Yah… Apakah harus aku dan adik merasakan ini semua? Aku paham kita sudah tinggal berpisah, namun kami tidak mau ketidakadilan ini terjadi. Bukankah dulu kalian berjanji untuk bersikap adil kepada kami? Ataukah itu hanya pemanis sebuah perpisahan? Aku menghargai keputusan kalian, tapi bisakah kami mendapatkan hak tersebut, tanpa adanya perbedaan?
Tapi jika boleh aku meminta lagi, Aku rela tidak diperlakukan adil oleh kalian berdua namun jangan adikku. Tolong, Aku benar-benar memohon. Aku tidak tega, adik hanyalah anak berumur 12 tahun yang baru saja pubertas. Jangan buat ia membenci dunia yang berbarengan masa awal emosi yang tidak dapat dihindari.
Tidak banyak yang ingin aku pinta, permintaan terakhir itu yang kuharap dapat terwujud. Walaupun, Adil adalah sikap yang pastinya akan sulit untuk kalian lakukan, setidaknya berikanlah perlakuan yang sedikit berbeda untuk adik. Ia tidak pantas mendapatkan itu semua, perlakukanlah aku saja dengan beda. (SPA)