STIKes Immanuel & Puskesmas Pakutandang, Gelar Pelatihan Skrining Tb

Ciparay | Kab.Bandung-BBCOM – Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Immanuel Bandung, bekerja sama dengan Puskesmas Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Menggelar kegiatan pelatihan skrining Tb bagi para kader- kader yang ada di desa Babakan yang dilaksanakan di  aula kantor desa Babakan, senin (7/10/2019).

Dosen STIKes Immanuel Bandung Herwinda Sinaga, S.Kep, N, M.K mengatakan,kami memiliki tugas tridarma salah satunya melakukan pengabdian masyarakat yang bekerjasama dengan Kepala Desa Babakan dan Kepala Puskesmas  Pakutandang dalam pelatihan

skrining Tb bagi kader. Dimana kader itu, sebagai garda terdepan kesehatan masyarakat. “Mereka ini harus memiliki motipasi”  untuk bisa memberikan pendidikan kesehatan Kepada masyarakat. “Sehingga, bisa  terwujud Derajat  kesehatan masyarakat yang oftimal khususnya masyarakat desa Babakan,” kata Herwinda.

Herwinda menambahkan, adapun kegiatan dilaksanakan selama dua hari, dari tangal 7 sampai tangal 8 Oktober2019 . Kami memberikan materi-materi yang Eksper yang memiliki bidang kajiannya, salah satunya dari Puskesmas Paku tandang dan dosen- dosen dari STKes Immanuel Bandung,” tambahnya.

Herwinda melanjutkan, selain dosen  mahasiswa kami juga, dilibatkan. “Karena,  kegiatan ini sebagai pembelajaran  bagi kami, sebagai institusi pendidikan. “Supaya, mahasiswa memiliki pengetahuan, wawasan tentang bagai mana mengadakan pengabdian masyarakat khussnya di dunia kesehatan. “Sehingga, masyarakat mampu dan mandiri dalam menciptakan kesegatannya di wilayah masing-masing,”lanjutnya.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat di desa babakan ini  menurutnya, sudah kedua kalinya.

Dia juga berharap, dengan adanya kegiatan tersebut. Kader- kader memiliki pengetahuan tentang Tb penyakit tuberkulosis dan memiliki kompetensi tentang bagaimana menciptakan dan memandirukan masyarakat untuk menjaga kesehatannya.”Sehingga, derajat kesehatan Nasional  itu yang di gaungkan pemerintah pusat bisa tercipta khusnya di kementerian kesehatan . (US)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *