BANDUNG BB.Com– Banjir bandang dan longsor yang terjadi di Kabupaten Garut dan Sumedang harus menjadi perhatian serius agar tidak kembali terulang. Salah satunya dengan membenahi tata ruang dan wilayah terutama di daerah yang dialiri Sungai Cimanuk.
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Gatot Tjahyono, mengatakan, dalam penataan ini perlu kerjasama semua pihak baik Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemerintah Kabupaten Garut. Ini penting agar bisa merumuskan secara detail mengenai kewilayahan dan fungsinya.
“Saya menilai kondisinya sangat rusak dan parah pada bantaran Sungai Cimanuk ini. Juga di kawasan hulu banyak sekali terjadi penambangan dan penebangan hutan,” kata Gatot saat mengunjungi lokasi banjir bandang di Garut, Kamis (22/9/2016).
Selain itu, untuk mengatasi kerusakan lingkungan ini, pemerintah bersama aparat harus mengambil langkah tegas terhadap pengusaha-pengusaha yang telah merusak kawasan hulu Sungai Cimanuk.
“Ini banyak sekali yang menjadi korban. Dan saya sangat prihatin dengan musibah ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dia katakan, untuk memperbaiki infrastruktur dan kerugian pascabencana ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp 200 miliar. Ini akan digunakan untuk penanganan dan perbaikan infrastruktur serta penataan tata ruang. “Ini bisa disiasati dengan mengalokasikan biaya secara terpadu pada APBN, APBD, dan APBD kabupaten,” pungkasnya. (dp)