BANJAR,BBCom – Kehebohan terjadi di Desa Sukamukti ,kecamatan pataruman dengan beredarnya rekaman percakapan yang di duga merupakan percakapan antara ekbang Sukamukti dengan Sutarman korban bencana longsor dengan mencatut nama kepala Desa sukamukti Yosep Fimansyah.
Isi dalam rekaman yang berdurasi 12.30 menit itu diduga merupakan percakapan Haerudin ekbang Desa Sukamukti dengan korban bencana longsor, Sutarman, warga Dusun Sukamulya RT 02/01, Desa Sukamukti,Kecamatan Pataruman kota Banjar,Jawa Barat.
Ketika di Kompirmasi,Rabu(10/10/2018) di kedimannya kepada BBCom Sutrman Mengakui dan membenarkan isi rekaman percakapan antara dirinya dengan Haerudin yang memperjuangka dana batuan untuk dirinya. Sutarman juga mengungkapkan, hanya menerima Rp3.5 juta dari total bantuan sebesar Rp15 juta. Dan uang Rp3.5 juta diterima Sutarman dari Haerudin.
“Saya hanya terima Rp3.5 juta, itu dari Iyeng (Haerudin),” kata Sutarman.
Sementara sisa dari total bantuan Rp15 juta, ketika di tanya Sutarman mengatakan, Rp5 juta masuk ke ‘dompet’ Iyeng. Dia juga mengaku tidak tahu anggara tersebut dari mana sumbernya karena tidak diterima langsung oleh dirinya.
Selain Haerudin(Iyeng), Sutarman menyebut nama Kepala desa Sukamukti yang sekarang lagi cuti karna maju dalam pencalonan kepala Desa, kemudian Sutarman juga menjelaskan bahwa di sempat di telepon oleh kepala Desa Yosep Firmansyah untuk meminta bagian yang sama.
“Yosep kepala Desa juga nelpon dan minta bagian yang sama dengan Iyeng,” ungkap Sutarman.
Dalam isi rekaman percakapan antara Sutarman dan Iyeng tersebut sisa bantuan sebesar Rp1.5 juta lagi, dibagikan di Dinas PU. Bahkan, Sutarman menawarkan uang yang diterimanya sebesar Rp3.5 juta itu untuk dibawa lagi oleh Iyeng.
Menurut Sutarman hingga saat ini uang tersebut masih di simpan dan tidak dipakai karena rumahnya sudah diperbaiki yang rusak akibat tertimpa material longsor.
“Uangnya masih ada kok,tidak saya pakai,dan masih di simpan,” jelas Sutarman.
Sementara Haerudin atau akrab di panggil Iyeng ini,ketika di Kompirmasi melalui telepon selular mengatakan,bahwa uang batuan tersebut bukan dana batuan bencana dan buka dari Dinas itu dari pribadi bahkan dia juga menyebut nama Alm Billi salah satu tokoh kota banjar yang telah wafat.
“Itu mah bukan dana bantuan bencana dari dinas itu mah kontek nya waktu itu dengan alm Billi dari perorangan dan itu pun pengajuan nya 6 bulan yang lalu dalam kontek politik waktu itu,bukan bantuan bencana salah itu,”Ungkap Iyeng (Johan)