KAB.BANDUNG | BBCOM | Pemerintah Kabupaten Bandung Saat ini sudah mempunyai Gedung baru Pusat Layanan Rujukan Terpadu Penanganan Kemiskinan (SLRT) Sabillulungan pada Dinas Sosial.
Gedung Baru Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) yang diperuntukan bagi masyarakat miskin itu telah diresmikan Bupati Bandung H.Dadang M.Nasser, Senin (18/01/ 2021).
Bupati Bandung H.Dadang M.Nasser usai peresmian mengatakan, gedung ini akan menjadi pusat layanan untuk segala permasalahan sosial bagi warga miskin di Kabupaten Bandung. Semua jenis keluhan seperti bansos, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) , yang miskin harus bisa sekolah, yang miskin jangan sampai kelaparan, yang miskin juga harus bisa ke rumah sakit.
Selain itu menurut Dadang, jika ditemukan masalah kesehatan, disabilitas, atau jompo terpusat di gedung ini.
“Jadi seluruh layanan masalah kemiskinan ada di sini, nantinya dikoordinasikan Puskesos untuk dikoordinasikan dengan berbagai dinas terkait,”tuturnya.
Dadang menambahkan, gedung ini sudah representatif untuk membantu membereskan masalah sosial di Kabupaten Bandung. Petugasnya sendiri adalah pihak-pihak terkait kesejahteraan sosial termasuk dari Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang tersebar di 270 desa dan 10 kelurahan,” tambahnya.
H.Dadang M.Nasser juga mengucapkan, terimakasih pada jajaran Dinas Sosial yang di Pimpin oleh Hj.Nina Setiana yang sudah menunjukan Profesionalisme. Sehingga, dirinya bisa menghantarkan mendapatkan beberapa lencana dan penghargaan dari Persiden Republik Indonesia.
“Jadi, teman- teman di Dinas Sosial luar biasa. Sehingga lencana di dada dirinya itu, ada Dua yang didapat dari Dinas Sosial. Tentunya hal tersebut tak luput dari Profesionalisme program yang ditunjukan oleh dinas sosial luar biasa. Sehingga inovasi gerakanya serba Ite (Elektronik ) dalam pelayanannya dipadukan dengan struktur organisasi dari Pusat Layanan Rujukan Terpadu Penanganan Kemiskinan Kabupaten Bandung,” ujarnya…
Lanjut H. Dadang, dirinya juga punya kesan tersendiri khususnya dibidang sosial ini diantaranya, dinas sosial sangat menopang terhadap angka penurunan kemiskinan dari hampir 12 persen 8 persen di tahun 2019 itu di angka 5,96 persen sebelum covid-19 datang. Setelah covid-19 datang muncul misbar. Misbar ditangani dengan bantuan sosial data misbarpun datanya lengkap,
Karena puskesos yang memberikan informasi. Inilah yang harus didorong dan dibantu dan inilah yang harus didorong Provinsip.
“Ternyata, data yang paling lengkap data dari kita. Kalau waktu itu Pusat dan Provinsi memakai data dari Pukesos akan aman, dibandingkan dengan sapa warga sangat jauh dan tidak akan ada masalah.
“Kalau kita pake data dari Puskesos yang dilapangan, coba kalau provunsi pake data dari puskesos meski 62 ribu paket akan Aman dan tepat sasaran. Tidak ada orang mati yang dibagi, dilapangan ribut kenapa sudah meninggal mendapatkan bantuan?
Karena koordinasi dengan puskesos kurang, sekarang udah diperbaiki pake data dari puskesos,” pungkasnya.(Ud)