BANDUNG | BBCOM – Setelah terpilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Keluarga Sumatera Bagian Selatan (IKSBS) yang digelar pada 28 Desember 2024, Muhamad Bong Kofen resmi memimpin organisasi perantau asal Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) untuk periode 2024-2027.
Seperti diketahui, IKSBS telah mengalami empat kali pergantian kepemimpinan, dengan yang terbaru terjadi dalam Mubes yang berlangsung di Hotel Asrilia, Bandung. Dalam forum tersebut, Bong Kofen, yang berasal dari Provinsi Bengkulu, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum IKSBS.
Pada Minggu, 23 Februari 2025, Bong Kofen secara resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Dewan Penasehat IKSBS, Ir. Yaris Gumay, Bc.TT. Dalam sambutannya, Yaris Gumay menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dan kekompakan dalam organisasi.
“Kami percaya di bawah kepemimpinan Bong Kofen, IKSBS akan semakin mempererat tali silaturahmi dan menjaga kekompakan. Yang harus selalu diingat adalah petuah lama: ‘Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’,” ujar Yaris Gumay.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang diwakili oleh R. Roni Sukmaya Panji Kusumah, S.H., M.Si., dari Kesbangpol Jawa Barat, turut memberikan apresiasi terhadap keberadaan IKSBS. Ia menegaskan bahwa organisasi seperti IKSBS memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah masyarakat yang majemuk.
“Saya ingin menekankan pentingnya menjaga kondusifitas sosial sebagai pilar utama dalam menciptakan stabilitas politik yang berkelanjutan. Stabilitas ini adalah faktor kunci dalam mendukung pembangunan daerah yang berkesinambungan,” ujarnya.
Dedi Mulyadi juga mengapresiasi kepengurusan baru IKSBS yang telah dikukuhkan, seraya berharap agar mereka dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Jadikanlah organisasi ini sebagai wadah untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya di Jawa Barat,” pesannya.
Dalam wawancara dengan Kompas TV, Bong Kofen menjelaskan bahwa IKSBS telah berdiri sejak tahun 2003 sebagai wadah organisasi sosial kemasyarakatan bagi perantau dari lima provinsi di Sumbagsel, yakni Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung.
Menurutnya, organisasi ini memiliki peran besar dalam pemberdayaan masyarakat dan kegiatan sosial lainnya. Saat ini, jumlah perantau dari lima provinsi tersebut yang berada di berbagai daerah mencapai sekitar 12 ribu orang.
“Mudah-mudahan IKSBS semakin solid dalam menjalin persaudaraan, tidak hanya dengan sesama anak rantau, tetapi juga dengan masyarakat di tempat kami berdomisili,” tutup Bong Kofen. (dd)
