Oleh : Teddy Guswana (Redaksi Bandung Berita)
Mencermati perkembangan kota Cimahi saat ini, terdapat banyak hal yang patut diapresiasi. Pembangunan kota terus berjalan sehingga banyak penghargaan yang diterima oleh pemerintah kota. Namun tentu bukan sekedar penghargaan, kondisi kongkritnya pun banyak dirasakan oleh masyarakat. Hal ini tidaklah terlepas dari kinerja jajaran pemerintah kota yang mendapat dukungan dari stakeholders dan bebagai kalangan yang memiliki kompetensi didalam turut mewarnai kemajuan Kota Cimahi. Masyarakat pun tentu saja turut memberikan partisipasi. Kalau kita bicara teori Pentahelix, maka di Kota Cimahi sudah terimplementasikan dengan nyata.
Namu dibalik sederet keberhasilan pembangunan kota, bukan berarti permasalahan yang menyangkut kesejahteraan masyarakat sudah tertuntaskan. Masih banyak tuntutan program dan kebijakan yang diperlukan untuk dijalankan yang muaranya benar benar akan dapat dirasakan oleh masyarakat terutama masyarakat kelas bawah.
Yang namanya pembangunan kota memang kompleks terlebih jika menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Namun kompleksitas ini bukan berarti tidak bisa diselesaikan. Tetapi tentu saja dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Dari situlah kemudian bergulir program program prioritas.
Berbicara soal hajat hidup masyarakat banyak, yang saat ini dihadapi oleh pemerintah Kota Cimahi salah satunya adalah kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal/rumah yang layak huni. Kebutuhan ini menjadi salah satu hal krusial dalam pembangunan Kota Cimahi yang menuntut untuk terus ditangani mengingat jumlah rumah tidak layak huni yang ada di Kota Cimahi jumlahnya tidaklah sedikit.
Pada sisi lain penanganan/perbaikan rutilahu juga akan berdampak dan berkaitan dengan soal estetika Kota Cimahi. Artinya, semakin sedikit jumlah rutilahu, maka semakin estetik kondisi Kota Cimahi. Pasalnya rutilahu biasanya berkaitan dengan tumbuhnya kantong kantong daerah kumuh. Dapat dipastikan jika rutilahu berkurang, maka potensi tumbuhnya wilayah kumuh pun akan bisa diminimalisir.
Dalam kaitan itu, upaya Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi tampaknya patut diapresiasi karena terlihat memiliki komitmen dan konsistensi dalam penangangan/perbaikan rutilahu. Komitmen dan konsistensi itu terlihat dari terus diusahakannya peningkatan anggaran untuk memberbaiki rutilahu.
PJ Walikota Cimahi Dicky Saromi pun kerap memberikan pernyataan tentang betapa pentingnya pernanganan/perbaikan rutilahu di Kota Cimahi. Bahkan Dicky bebeberapa kali turun langsung ke lapangan melakukan peninjauan keberadaan rutilahu dan juga meninjau pelaksanaan perbaikannya. Apa yang dilakukan Dicky tentu menjadi dorongan dan motivasi khususnya bagi DPKP untuk terus mengoptimalkan perbaikan rutilahu.
Untuk tahun ini, anggaran perbaikan rutilahu mengalami peningkatan yang asalnya Rp. 17.060.000,- menjadi Rp. 25.000.000,-/unit rutilahu. Peningkatan anggaran ini sudah barang tentu akan mendorong kelayakan rumah menjadi lebih baik, baik dari aspek kesehatan maupun dari aspek sosial. Kemudian jumlah rutilahu yang ditargetkan untuk diperbaikitahun ini mencapai 485 rutilahu. Ditambah 100 rutilahu bantuan dari pemerintah propinsi Jawa Barat.
Tidak hanya soal target jumlah rutilahu yang akan diperbaiki dan adanya peningkatan anggaran perbaikan, tetapi juga digulirkan inovasi yang lebih menyasar kepada kondisiekonomi masyarkat penghuni rutilahu serta melibatkan dinas lain pasca dilakukannya perbaikan. Inovasi yang dimaksudkan disini adalah digulirkannya program IMAH KURING PLUSyaitu program perbaikan rutilahu dengan cakupan sasaran kepada kalangan miskin/miskin ekstrem dan masyarakat penderita penyakit berbasis lingkungan.
Kemudian kualitas outpur kegiatan pun ditingkatkan dengan melibatkan Tenaga Sanitasi Lingkungan (TSL) Puskesmas dalam proses penilaian, pemantauan serta pembinaan pola hidup bersih dan sehat kepada penerima bantuan pasca dilakukannya perbaikan rutilahu.
Dengan adanya peningkatan target jumlah rutilahu yang diperbaiki, adanya peningkatan annggaan perbaikan dan digulirannya inovasi, maka Pemkot Cimahi Melalui DPKPselain berusaha otpimal untuk melaksanakan programperbaikan rutilahu dari aspek fisik rumahnya saja, tetapi juga kondisi lingkungan rumah yang diperbaiki bisa lebih sehat.
Ke depan dapat dipastikan program perbaikan rurilahu akan terus bergulir, mengingat program ini menjadi truntutan guna mewujudkan kota cimahi menjadi lebih maju dan sehjahtera masyarakatya. Bukan hal yang berlebihan jika hal ini menadi harapan semua pihak karena masa depan KotaCimahi harus lebih baik dari saat ini.
Melihat fakta apa yang dilakukan Pemkot Cimahi melalui DPKP saat ini dalam penanganan/perbaikan rutilahu maka de depan diyakini program rutilahu akan semakin dioptimalkan pelaksanaannya. DPKP sebagai dinas yang memiliki tupoksi dalam penanganan rutilahu sudah pasti akan terus meningkatkan kinerjanya sehingga sasaran sasaran yang digariskan oleh DPKP dan harapan masyarakat penghuni rutilahu untuk hidup lebih baik akan terwujud.
Komitmen dan konsistensi memang diperlukan apalagi berkaitan dengan kebutuhan masyatakat luas. Semoga……..