Mendes PDTT: Pentahelix, Solusi Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Desa

PASURUAN | BBCOM | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan, model pentahelix sangat penting untuk dilakukan upaya sebagai untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di desa.

Menurutnya, melalui pendampingan, baik pendampingan di desa wisata maupun berbagai unit usaha yang dikelola oleh BUMDes dari pihak-pihak lain sangat efektif untuk pemerataan ekonomi di desa.

 “Ini sangat penting, karena memang kondisi seperti ini hanya satu hal yang bisa kita lakukan dengan model pentahelix, semua harus kerja bareng, semua harus satu visi dan satu misi untuk ekonomi nasional,” ungkap Gus Menteri.

 “Terima kasih kepada Sampoerna, dan tentu perusahaan-perusahaan lain yang telah melakukan upaya-upaya upaya pertumbuhan ekonomi desa merata melalui pendampingan,” sambungnya saat memberikan Keynote Speaker dalam Meet and Greet dengan tema Desa Wisata di Hotel Taman Dayu, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jumat (5/3).

 Lebih lanjut ia mengatakan, di samping terus melakukan upaya untuk menahan penyebaran COVID-19, upaya-upaya pemulihan ekonomi juga harus dilakukan.

 “Jangan sampai penyebaran COVID-19 naik. Alhamdulillah, pemerintah berhasil menurunkan angka positif dengan pendekatan PPKM Mikro. Jadi sudah mulai landai, mulai turun. Dan kita sangat bersyukur, mudah-mudahan terus menurun, di sisi lain ekonomi harus digenjot, ”ujarnya.

 Sesuai dengan arahan yang selalu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, harus jelas dan pasti, kapan harus menginjak gas dan kapan harus menginjak rem.

 Menurutnya, hal tersebut harus benar-benar terukur, jangan sampai menginjak gas kemudian menjadikan COVID-19 naik, berarti harus di rem. Tapi jangan sampai menginjak rem tapi menjadikan ekonomi terpuruk.

 Oleh karena itu, ia meyakini bahwa BUMDes dapat turut andil untuk memperbaiki perekonomian dalam skala desa dan skala nasional melalui desa wisata dan unit-unit usaha lainnya.

 “Misalnya jika bicara satuan desa itu sederhana, jika ada satu wisata desa yang diaktifkan maka akan ada transaksi dari orang yang jualan, kalau kemudian dengan protokol kesehatan, dengan lahan yang luas dan kehadiran masyarakat yang proporsional, ekonomi tetap jalan,” jelasnya.

 Menurutnya, jika hal tersebut terjadi di setiap desa, maka otomatis akan meningkatkan satu upaya yang disebut dengan pemulihan ekonomi nasional pada tingkat desa.(hms/hs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *