BANDUNG, BBCom-Citarum sungai yang agung yang melintasi 12 Kabupaten dan kota serta menjadi sungai terbesar di Jabar dan sebagai simbol kehidupan bagi warga Jabar. 80% penduduk DKI Jakarta bertumpu pada air Citarum. Tapi sayangnya sejak 2013 Citarum sudah divonis oleh NGO nirlaba di luar negeri sebagai sungai terkotor di dunia. Bahkan 2010 media Amerika juga sudah memberikan label sungai Citarum itu sebagai sungai yang terjorok dan terbau didunia. Nampaknya 9 Tahun kemudian atau yang lalu tidak ada pergerakan lagi .
Penulis Buku Kembalikan Harum Citarum Paparan Telisik Jurnalistik , Joko Irianto Hamid penerbit lensaibdonesia.com, berharap buku ini menjadi diskursus karena dalam buku ini menangkap semangat dari Kodam III Siliwangi yang dimotori pada waktu itu oleh Doni menjadi trigger dalam menggerakkan semua elemen dalam menangani Citarum yang sangat akut yang telah divonis sungai paling kotor sedunia.
Negara hadir disini presiden mengeluarkan Perpres no 15 thn 2018 tentang percepatan pengendalian pencemaran das Citarum bahkan dalam 7 tahun presiden menargetkan revitalisasi sungai Citarum harus sudah selesai.
Momentum ini (dan saya tidak mengaitkan dengan politik). Keseriusan pemerintah saat ini lebih baik dibandingkan pemerintah sebelumnya saya mengajak masyarakat Jabar untuk bagaimana bergerak bersama sama gotong royong sebagaimana dikatakan gubebernur soal konsolidasi mengembalikan Citarum sebagaimana air yang bisa dikonsumsi oleh ratusan juta manusia, karena Citarum haid enegri listrik Jawa dan Bali. (***)