BANDUNG | BBCOM | Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia Jawa Barat (AKLI Jabar) menggelar acara Musyawarah Daerah (Musda). Dalam gelaran Musda ke XII H. Rudi Achmad Natsir Tuasikal terpili kembali menjadi Ketua Umum AKLI Jawa Barat.
Acara yang diselenggarakan di Hotel Savoy Homan. Jl. Asia Afrika, Kota Bandung. Rabu 9 Febuari 2022. dihadiri langsung oleh Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP AKLI) Puji Muhardi, perwakilan dari Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Ir. Deri Andriawan, dan PT. PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Handoko, Dindin Mulyadi dan Handoko.
Ketua Umum terpili H. Rudi Achmad Natsir Tuasikal mengatakan, dalam proses pemilihan AKLI yang mengunakan sistemnya secara formatur beda denban pemilihan kandidat, dengan yang lain dimana sistemnya adalah pemilihan ketua kalau disini melalui formatur
“Jadi untuk tingkat nasional ada 7, Daerah ada 5 dan untuk tingkat cabang ada 3 dan saat ini sedang dilaksanakan pemilihan formatur” kata Rudi saat memberikan keterangannya disela-sela acara.
Acara Musda merupakan perwakilan dari Dewan Pengurus Cabang (DPC). Menurut Rudi, setiap DPC mendapatkan suara tergantung jumlah kenggotaan setiap daerah. Adapun saat ini ada 16 DPC diseluruh Jawa Barat.
“Sebelumnya ada 17 DPC, tetapi Tasik dan Ciamis digabungkan sehingga di Jabar sekarang menjadi 16 DPC, dari 16 DPC itu sudah disesuaikan dan ada sekitar 40 orang yang mempunyai hak suara,” ujarnya.
Selain itu, Rudi menuturkan, AKLI di Jabar awalnya berjumlah 1200 anggota tetapi saat ini ada 625 anggota sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), kemudian sesuai juga dengan Perundngan regulasi UUD no 30.
“Jadi anggota saat ini sisanya berjumlah 625 anggota, karena situasi dan kondisi memang regulasi yang begitu mahal sementara lahan pekerjaan tidak ada dan hampir disemua sektor hal tersebut menjadikan anggota sedikit demi sedikit menjadi berkurang karena tidak kuat membayar regulasi, “ucapnya.
Lebih lanjut, Rudi menjelaskan dengan adanya Musda ini nantinya akan ada program kerja tetapi untuk saat ini difokuskan membentuk tim Edok karena semua harus selsai siang ini
” Setelah kepengurusan terbentuk maka tiap bidang akan membuat program kerja dan menunggu masukan-masukan dari seluruh DPC baru difokuskan ke program kerja,” katanya
Adapun kedepan ada beberapa terobosan program kerja, dikatakannya bahwa dia ingin mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan regulasi yang baru bukan dengan peraturan mentri (Permen) no 12, yang sebelumnya dari Kementrian ESDM ataupun dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik).
“Awalnya kan hanya pemberlakuan sertifikat oprasi tapi selanjutnya berkembang harus ada nomor identifikasi instalasi (Nidi) jadi kedepannya masyarakat sudah wajib punya NIK alias NIDI,” imbuhnya.
Rudi menyebut bahwa semua masyarakat wajib mendaftarkan NIDI tetapi yang mendaftarkan adalah badan usaha.
” Kita punya kewajiban mensosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya.
Kendati demikian, Rudi menerangkan bahwa ini sangat berat buat masyarakat, namun regulasi tersebut memang harus dilaksanakan dan masih di undangkan.
Rudi mejelaskan jika dirinya terpilih kembali sebagai ketua, maka pihaknya akan mencoba mencari peluang pekerjaan terutama pekerjaan-pekerjaan listrik baik dirumah maupun mall dan gedung, karena banyak yang dikejakan oleh yang pihak tidak bersertifikat sedangkan sekarang semua sektor diwajibkan adalah orang-orang yang berkompetensi dan mempunyai sertifikat.
“Dan kita menuju kearah sana apalagi diberlakukannya Permen no 12, mau tidak mau masyarakat nantinya pemasangan listrik dirumah dan lainya lakukan oleh orang yang berkompetensi,” ungkapnya.
Rudi manambahkan, AKLI juga terlibat di Listrik Desa (Lisdes) bahkan saat ini sedang mengejar target walaupun di Jabar Rasio elektrifikasi (RE) sudah mencapai 99,9. Tetapi namanya tampung dari satu Desa akan terus bertambah dan saat ini di Jabar selatan yang belum terealisikan akibat dari akses jalan.
“Disana akses jalan menjadi kendala besarnya, bahkan disaat pemasangan tiang saja jalannya tidak ada,” pungkasnya.
Sebagai penyedia jasa tenaga kelistrikan kepada masyarakat, terutama untuk jasa pemasangan instalasi yang aman andal akrab lingkungan AKLI sangat berperan penting.
Oleh karena itu, dalam era globalisasi dan era pasar bebas AKLI menjadi pelaku usaha disektor ketenagalistrikan yang mampu bersaing didalam maupun di luar negeri. (***)