Gapoktan “Wiji Mekar Mandiri” Pamarican Ciamis, Keluhkan Gabah Terserap 60 Persen

CIAMIS | BBCOM | sekitar 14 kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan bersama “Wiji Mekar Mandiri” Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, mengeluhkan hasil gabah produksinya tidak terserap secara maksimal oleh pihak PT Mitra Desa Pamarican (MDP). Yang mana perusahaan tersebut sebagai salah satu mitra penyalur gabah Gapoktan di Pamarican.

Keluhan tersebut di sampaikan oleh pengurus Gapoktan Bersama Wiji Mekar Mandiri Pamarican, Dadan Hidayat kepada BBCOM.

“Saya sering mendapat keluhan dari anggota kelompok tani terkait PT MDP tidak dapat menyerap gabah secara maksimal, hanya mampu menyerap 60 persen dari hasil produksi kami,”katanya.

Pihaknya pun ingin mengetahui apa saja kendala yang sedang di hadapi pihak MDP, sampai tidak dapat menyerap semua gabah dari Gapoktan Wiji Mekar Mandiri. 

“Kami harap PT MDP mampu menyerap gabah para kelompok tani sekitar 150-200 ton per minggu nya,” imbuhnya, Rabu (20/01/2021)

Dadan yakin betul PT tersebut, pada dasarnya dapat menyerap gabah secara maksimal. 

” Kami berencana akan melakukan pertemuan dengan pihak PT MDP untuk menanyakan secara langsung permasalahan ini, dan mengambil solusinya,”

Ditemui di kantornya Dirut PT MDP, Solehudin menjelaskan terkait keluhan dari Gapoktan, pihaknya beralasan untuk serapan gabah masih mengatur kuota yang mampu diserap oleh PT MDP.

“Kami sedang menyesuikan dulu maket nya, kendalanya ada pada market, jangan sampai kami pihak perusahaan kebingungan mau di salurkan kemana gabah nantinya,”

“Untuk diketahui, kemampuan market kami baru mencapai 400 ton pertahun, meskipun  kapasitas pabrik ini kalau di isi penuh dapat menampung sekitar 960 ton, dan memang di mungkinkan dapat menyimpan semua gabah dari Gapoktan,”

“Namun, dari aspek lain lah yang menjadi pertimbangan perusahaan kami, yaitu dalam hal marketnya,”tuturnya.

Meskipun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Ciamis memiliki market yang cukup besar, yang setiap bulan nya terdapat komoditi seperti beras untuk di salurkan ke masyarakat sekitar 1200 ton, namun pihaknya hanya mendapatkan kuota 10 persen.

“Sayangnya kami dari PT. MDP baru memiliki kuota sekitar 10 persen saja, dari jumlah  kuota keseluruhan (1200 ton),”tandasnya.

Lanjut Solehudin, dalam waktu dekat pemerintah daerah memiliki sebuah program yaitu beras ASN, pihaknya berharap dengan adanya program tersebut dapat mencapai kuota dan menjadi solusi demi terserap nya gabah Gapoktan di Pamarican dan sekitarnya. (D Hendra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *