JAKARTA BBCom– Sepuluh fraksi partai politik di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui usulan calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Joko Widodo, yakni Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komisaris Jenderal Tito Karnavian.
“Maka berdasarkan pandangan dan catatan-catatan, akhirnya seluruh anggota komisi III secara mufakat menyetujui pemberhetian dengan hormat Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan menyetujui pengangkatan Komjen Tito Karnavian sebagai Kapolri,” kata Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Kamis (23/6).
Selama pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan, Tito mendapat 25 pertanyaan dari sepuluh fraksi di Komisi III. Tercatat, empat poin yang sering ditanyakan adalah mengenai penanganan terorisme dan pelanggaran HAM, perbedaan angkatan, reformasi internal, serta konflik agama.
Tito menjawab 25 pertanyaan tersebut secara lugas. Sesekali senyum dan tawa dilontarkan Tito saat menjawab pertanyaan dari anggota dewan, seperti ketika menjelaskan keterkaitan namanya yang disebut dalam kasus ‘Papa Minta Saham’.
Dia mengatakan, telah mengklarifikasi kepada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra terkait kontribusinya yang disebut memenangi Presiden Joko Widodo di wilayah Papua.
“Mohon maaf, saat itu Pak Prabowo dan Pak Hatta Rajasa tidak datang ke Papua. Karakter masyarakat di sana, siapa datang siapa dapat,” kata Tito disambut tepuk tangan dan tawa dari anggota Dewan.
Sementara itu, Tito mengaku sempat tidak nyaman mengenai perbedaan angkatan yang cukup jauh dengan para seniornya. Tito merupakan lulusan angkatan 1987, dan masih ada sembilan jenderal yang berada di atasnya.
Namun, Tito berkata adanya kepentingan bersama dalam membangun Kepolisian membuatnya mendapat dukungan dari rekan dan seniornya. “Jika dilandasi kepentingan bersama, tak menjadi masalah,” ujar Tito.
Tito menekankan reformasi internal dalam pemaparannya. Namun, dia mengakui akan fokus dalam reformasi kultural, karena hal itu yang selama ini menjadi sorotan dan membuat ketidakpercayaan masyarakat kepada kepolisian.
Sebelum melakukan uji kepatutan dan kelayakan pada hari ini, Komisi III telah mengunjungi kediaman Tito kemarin. Mereka menilai Tito tidak hidup mewah bersama keluarganya.
Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Kompolnas dalam penelusuran rekam jejak terhadap mantan Kapolda Metro Jaya ini, tidak menemukan keanehan. Tito dinilai memiliki rekam jejak positif.
Kini, Tito menunggu peresmian dalam rapat paripurna pekan depan. Setelah itu, Tito akan diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri. (***)