Ditangan Herdiana Batok Kelapa Bernilai Ekonomi Tinggi.

BANJAR BBCom– Batok kelapa banyak ditemukan dimana-mana, bahkan tak jarang batok kelapa tersebut dijadikan arang untuk keperluan rumah tangga, namun ditangan Herdiana, warga Dusun Cigadung RT 04/03, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman Kota Banjar ini, batok kelapa dimemanfaatkan sebagai bahan kerajinan bernilai ekonomi tinggi.

Menurut Herdiana, awalnya pekerjaan ini dilakukan hanya sebatas iseng untuk mengisi waktu luang, setelah belajar dan mengetahui dari internet tentang pemanfaatan limbah dirinya mulai melakukan kreativitas membuat kerajinan.

“Saya awalnya hanya iseng ngisi waktu luang karena harga kelapa sangat murah, sehingga batok sisa kelapa banyak terdapat disekitar rumah, saya coba manfaatkan limbahnya, sementara isi kelapanya di buat Koprah,” ujarnya kepada, Sabtu (15/9) kepada BBCom

Herdiana juga mengunkapkan, hasil karya dari bahan batok kelapa yang berhasil ia buat adalah gantungan kunci, cincin, asbak, teko, dan gelas, dijual diwilayah Pangandaran, Cirebon dan Banjar, dengan harga terjangkau dan masih sebatas pesanan perorangan belum ada pemasaran. Untuk cincin, dijual seharga Rp5000/pcs; gantungan kunci Rp15.000/pcs; dan paket teko, gelas serta asbak Rp150.000.

“Harga variatif sesuai dengan tingkat kesulitan dan sesuai pesanan. Kalau ada yang pesan baru saya buat. Saya butuh alat supaya bisa membuat lebih banyak lagi,” harapnya.

Herdiana digeluti pekerjaan ini baru sekitar lima bulanan, ironisnya hingga berita ini di tayangkan Herdiana belum pernah dapat pelatihan seperti khusus tentang UKM bahkan alat yang ia gunakan hasil rakitan dia sendiri.

“Batok ini saya manfaatkan karena sayang kalau dibuang maka dari itu saya buat kerajinan ini,” sebutnya.

Sementara, Pjs Kades Karyamukti Yayat berharap, dengan adanya kegiatan media saba desa ini sangat membantu, terutama untuk pemasaran kerajinan yang dimiiki Desa Karyamukti.

Selain itu, kata Yayat, nanti diharapkan pemerintah terutama dari dinas perdagangan bisa melihat langsung dan turun memberikan bantuan alat untuk pembuatan kerajinan.

“Saya berterima kasih karena tanpa media potensi yang ada di desa ini tidak akan diketahui masyarakat luas,” katanya (Johan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *