Ciparay | Kab.Bandung,BB COM -,Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, menghadiri gerakan panen raya padi organik di Desa Bumiwangi, Kecamatan Ciparay. Selain dihadiri Dirjen dan Bupati Bandung beserta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Kehadiran Dirjen, Bupati Dan Kepala Dinas DPTPH Propinsi Jawa Barat tersebut, guna melaksanakan gerakan panen padi organik tingkat Provinsi Jawa Barat di Kelompok Tani Organik Sarinah Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay, jumat (20/9/2019).
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat. Hendi Jatnika dalam sambutannya mengatakan, gerakan panen padi organik ini untuk meningkatkan pada sektor pertanian, khususnya padi organik.
“Karena, padi organik dapat meningkatkan kesehatan melalui daur ulang bahan organik. 6.944 hektare pengembangan pertanian padi organik di Jawa Barat seperti di Kabupaten Bandung ini sebagai penggerak padi organik.
“Jawa Barat memiliki sumber daya alam yang bagus, untuk terus dikembangkan dalam memberikan penghidupan. Mengingat, perkembangan penduduk di Jabar cukup pesat. Jabar harus bersaing dari segi kuantitas dan kualitas pertanian organik. Banyak mengembangkan beras organik. Kami terus berusaha mengembangkan beras organik, di antaranya beras organik sarinah,” paparnya.
Hendi mengatakan, pihaknya sempat ditantang untuk melaksanakan ekspor beras padi organik ke negara Aman. Pasarnya, ada untuk organik di Timur Tengah. “Sentra pengembangan padi organik ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.
Sementara Bupati Bandung Dadang M. Naser Dalam sambutannya mengatakan, pengembangan padi organik untuk menunjang kesehatan masyarakat, karena bergizi tinggi dan tak mengandung racun. Selain pada varietas padi, pertanian kentang atau sayur mayur mulai dikembangkan pertanian organik. “Kita bertekad untuk terus pengembangan padi organik,” katanya.
Dirinya juga, berusaha untuk memperluas pertanian organik untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Bandung. Saat ini, yang mengurus sertifikat pertanian organik sudah berdatangan dan itu artinya sudah ada kesadaran dari para petani.
“Air yang dialirkan tak ada yang menggunakan pupuk anorganik, semuanya harus berbasis organik. Ini terus dilakukan edukasi bersama PPL dan TNI yang selalu memback-up,” tuturnya.
Bupati berharap,lahan abadi untuk dipertahankan, menyusul jumlah penduduk Kabupaten Bandung terus melonjak selain kehadiran para pendatang. “Jumlah penduduk Kabupaten Bandung capai 3,7 juta. Itu karena ada rangsangan investasi yang mencapai 16 triliun, sehingga berdampak pada terciptanya lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” harapnya.
Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura Kementerian Pertanian RI Suwandi mengatakan, pertanian padi organik tak akan terpengaruh oleh harga pupuk mahal karena tidak memakai pupuk kimia.
“Jadi, ini peluang besar untuk produksi pertanian organik. Pihaknya juga, mendorong kepada para petani untuk menjalin kemitraan dengan importir, untuk pemasaran hasil pertanian organik. “Cintai produksi dalam negeri,” ungkapnya.
Dengan ada nya padi organik menurutnya, tanah subur, dan ramah lingkungan. “Itu merupakan warisan untuk anak cucu kita,” pungkas Suwandi.
Usai sambutan, Dirjen Kementerian dan Bupati serta Kepala DPTPH Provinsi Jabar memberikan penghargaan pada Ketua Kelompok Sarinah . Lalu dilanjutkan dengan panen raya. (Uden)