CIAMIS | BBCOM | Akibat diguyur hujan semalaman, sungai Cikaso dan Sungai Ciputrahaji meluap, dampak dari luapan kedua aliran sungai tersebut, sekitar 7 desa yang ada di kecamatan Banjaranyar dan Banjarsari Ciamis, Jawa barat terendam banjir, (27/10/2020).
Hasil informasi yang di himpun di lapangan, hujan terjadi sekitar pukul 22.00 Wib, Senin malam (26/10/2020). Menurut keterangan salah satu warga dari Desa Cikaso, Dudi Permadi mengatakan, sekitar pukul 00.30 Wib, air mulai meluap dan masuk ke pekarangan warga, selang 30 menit air kiriman dari dua sungai tersebut masuk ke rumah.
“Untuk Kecamatan Banjaranyar, yang terdampak di Desa Cikaso, Desa Sindangrasa dan Desa Cigayam. Dampak terparah akibat banjir, kalau Desa Cikaso di Dusun Karangsari, sedangkan untuk Desa Sindangrasa di dusun Pongporang” ujarnya.
Dua Desa yang berdekatan tersebut sangat terdampak sekali, pasalnya dihimpit oleh dua aliran sungai Cikaso dan Sungai Ciputrahaji, akibat debit air naik, ketinggian air paling tinggi mencapai dua meter.
Di tempat yang berbeda, menurut keterangan Rizky warga Banjarsari, Untuk kecamatan Banjarsari ada tiga Dusun yang terendam akibat banjir, yaitu Dusun Cibeureum, Dusun Mekarsari, dan dusun Wanayasa.
Diketahui dusun yang terparah terkena dampak banjir yang berada di dusun Wanayasa.
Sedangkan di Kecamatan Banjarsari ada tiga desa. Yaitu Desa Banjarsari, Sukasari dan Desa Cibadak. “Hasil data yang di himpun, total korban yang terdampak banjir ada di 7 desa dari dua Kecamatan. Dan diperkirakan ada sekitar ratusan rumah yang terendam,ujar Rizky.
Jembatan penghubung antar dua Desa pun terputus, Jembatan Ampera hanyut oleh derasnya aliran sungai Ciputrahaji.
Agus Budiman selaku tokoh pemuda mengatakan, sedari saya kecil sampai sekarang sudah berusia 45 th, saya rasa banjir kali ini yang terparah.Pasalnya jembatan penghubung pun terputus.
Jembatan Ampera sudah puluhan tahun butuh penanganan serius,mungkin sekarang saatnya untuk di bangun kembali,mengingat jembatan tersebut sangat di butuhkan oleh warga,akses pun terputus.
“Mengenai banjir, saya sudah mengalami banjir 5 kali, penyebabnya dari hutan yang gundul serta kurangnya reboisasi “pungkasnya.((G/Hendra).