BANJAR, BBCom – Berbagai kreasi kesenian yang ditampilkan dalam Hut Kota Banjar yang ke -16, masing masing Desa/Kelurahan berlomba menjadi yang terbaik.
Tapi dalam helaran kali ini ada yang unik walau dengan kreasi yang cukup sederhana dengan menampilkan seni Pencak silat di klaborasi dance yang di bawakan oleh anak anak sekolah dasar. Keunikan itu di bawakan oleh Karang Taruna dan Sanggar Tari Ceria Keluraha Hegarsari, kecamatan Pataruman Kota Banjar, Jawa Barat.
Selain seni pencak silat yang di klaborasi dengan dance mereka membawa salah satu tanaman penghasil pewarna alami yaitu Tarum Areuy yang memiliki nilai sejarah sehingga keberadaan nya pun hampir punah. Hingga kini Tanaman tersebut di budidayakan oleh Komunitas Tarap dan Karang Taruna Adam Hegar.
Ketua Adam Hegar Dudi Hermana mengatakan dalam gelaran helaran kali ini Karang Taruna Adam Hegar tidak memasang target yang berlebihan. Yang menjadi target kali ini adalah memperkenalkan Tarum Areuy sekaligus product yang di hasilkan lewat kreasi anak anak karang Taruna yaitu selendang dengan teknik Celup dan batik ecoprint.
“Kami lebih fokus ke memperkenalkan Tanaman Tarum Areuy bahwa Tarum Areuy salah satu tanaman penghasil pewarna alami ini perlu di kembangkan dan apalagi sudah bisa menghasilka product,” Ungkap Dudi, Minggu (24/2/2019) ketika di hubungi melalui selular.
Hal senada juga di katakan oleh salah satu pentolan TARAP (Tarum Areuy Product) Jujun Junaedi, Komunitas Tarap telah menghasil kan berbagai Product dari selendang,T- shert, Iket Sarung dengan perpaduan antara teknik Shiöbori dan ecoprit.
“Kebetulan moment nya pas di saat Hut Kota Banjar kami ingin memperkenalkan tanaman yang bernilai sejarah, dan mudah mudahan product yang di hasikan nya pun akan menjadi ikon atau chiri khas kota Banjar,” Jelasnya.
Hingga saat ini Komunitas Tarap dan karang taruna Adam Hegar telah mengembangkan Tarum Areuy lewat pembibitan sebanyak 1000 bibit dan pembibitan sendiri saat ini terfokus di TPS3R Cibodas.(Johan)
