
Kasih sayang sepanjang masa tanpa mengharapkan balasan dari anaknya mungkin datang dari seorang ibu. Namun, kasih sayang seorang ayah tidak kalah besar dari kasih sayang seorang ibu.
Ayah adalah tulang punggung, sandaran, cerminan dan pelindung dalam rumah tangga. Ayah adalah sosok yang paling dihormati dalam rumah tangga. Ia berkerja dari pagi hingga malam tanpa mengharapkan balasan dari anak-anaknya. Kau orang yang kuat dan tidak pernah memperlihatkan kesedihan di hadapan keluarganya, padahal anak-anakmu tahu kau sangat lelah saat itu. Fisikmu yang tidak lagi kuat, namun kau tetap menjalankan tanggung jawabmu sebagai kepala keluarga. Kau mengorbankan jiwa ragamu hanya untuk keluargamu yang menunggu kautiba di rumah.
Ia bekerja setiap hari, pagi-pagi sekali ia pergi aku tidak melihatnya, malam pun saat ia tiba di rumah aku sudah tertidur. Namun, di tengah kesibukannya ia tidak pernah melupakan keluarga. saat hari libur tiba, ia selalu menyempatkan waktunya untuk keluarga. Saat liburan ayah meluangkan waktu untuk keluarga, ia mengajak seluruh anggota keluarga pergi bertamasya untuk mengembalikan keakraban kami saat ayah tidak dirumah untuk bekerja.
Kau juga adalah seorang cerminan hidup untuk bekal anak-anakmu saat dewasa nanti. Agar kami bisa belajar apa arti tanggung jawab dan makna hidup sederhana.
Kau seorang laki-laki yang sangat kami hormati. Terkadang kau mungkin lelah dengan sikap kami yang selalu meminta. Namun, kau tidak pernah menolak permintaan kami. Mungkin sosok ibu adalah peran utama untuk mendidik kami saat di rumah. Sosok ayahpun tidak kalah penting untuk mendidik kami di rumah. Sifat sabarmu, penyayangmu, kerja kerasmu kudapatkan pelajaran hidup tersebut darimu.
Perjuanganmu untuk keluarga memberikan arti dan pelajaran hidup serta bekal anak-anakmu saat dewasa nanti. (Luthfi Abdul Aziz)
I love ayah