BANJAR, BBCOM – Aktivis dan pemerhati lingkungan hidup di kota Banjar Jawa Barat sesalkan kegiatan pengecoran yang sama sekali tidak memperhatikan dampak lingkungan. Pasalnya bekas galian pengecoran tersebut menutupi beberapa pohon di pinggir jalan, sehingga mengganggu ruang gerak dan pertumbuhan pohon.
Beberapa pohon yang berdampak akibat kegiatan tersebut, berada di jalan Griya, lingkungan Pamongkoran, kecamatan Banjar. Ketua Paguyuban Bale Rahayat , Nurdi Suhendar atau yang biasa di sapa Asep Nurdin, menganggap, tidak adanya kebijakan sekaligus keberpihakan yang memperhatikan etika lingkungan hidup.
“Itu kebijakan yang tidak memperhatikan etika lingkungan,” Kata Nurdin, Senin (8/7/2019),kepada BBCOM.
Menurut dia dalam kasus ini jelas yang bertanggung jawab adalah Dinas lingkungan hidup karena melakukan pembiaran dan mengabaikan aspek lingkungan.
Yang kedua, Pelaku pengecoran, karena jelas Itu merupakan bukti pelaku tidak berpihak pada terhadap lingkungan hidup.
“Jelas sekali pekerjaan seperti ini akan menghambat pertumbuhan pohon itu sendiri, karena pohon merupakan penghasil oksigen buat kita itu salah satu nya manfaat pohon,” Jelas nya
Yadi Supriyadi Sekjen dari LGI (Laskar Garuda Indonesia) DPW Priangan yang juga salah satu pemerhati lingkungan hidup di Kota Banjar, mengatakan, Jelas itu merupakan cerminan tidak ada kepedulian terhadap lingkungan hidup.
“Eta nu ngecor mencerminkan manusia nu teu nyaah kana lingkungan hidup, pohon penyangga jalan selain sebagai peneduh berfungsi pula sebagai pemasok oksigen dan penangkap karbon dioksida perlu kita pelihara,”Ungkap nya.
Sementara dari Dinas Lingkungan Hidup melalui Kepala bidang lingkungan hidup,H agus mulyana, tidak ketika di hubungi via What apps tidak memberikan kometar apapun bahkan dia sendiri tidak tahu lokasi pengecoran itu sendiri.(Johan)